Jaakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong Pemerintah, DPR RI, bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, DPR Papua, serta tokoh masyarakat adat dan tokoh agama, untuk dapat bersinergi mencari solusi bersama menyelesaikan  kericuhan di Papua.

Bambang Soesatyo mengatakan hal itu melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, menanggapi situasi tidak kondusif di Jayapura, Deiyai, dan beberapa daerah lainnya di Papua.

Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet juga mendorong Polri dan TNI untuk tetap menjaga keamanan dan memastikan agar situasi di Papua tetap kondusif. "Polri dan TNI juga agar memberikan imbauan kepada personilnya untuk bertindak secara persuasif dan tidak menggunakan kekerasan maupun senjata dalam penyelesaian kericuhan," katanya.

Baca juga: Ketua Komisi I DPR-RI minta pemerintah jamin keamanan WNI di Papua

Baca juga: Prajurit TNI korban kerusuhan Wagete dirujuk ke Jakarta

Baca juga: Papua Terkini: Kapolri kerahkan ribuan personel amankan Jayapura


Politisi Partai Golkar ini juga mendorong Polri bersama Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengusut pihak-pihak yang memprovokasi massa hingga menyebabkan terjadinya ricuh pada demo yang terjadi pada Rabu (28/8) lalu.

Polri dan BIN, kata dia, agar menyelidiki dan menindak tegas pelaku penembakan dan pelaku tindakan kekerasan menggunakan senjata tajam, yang menyebabkan adanya korban jiwa dari pihak penegak hukum maupun masyarakat sipil berdasarkan Protap Kapolri No. 1 tahun 2010 tentang Penanggulangan Anarki.

Bamsoet juga mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk tidak hanya memblokir internet di Papua, tetapi juga melakukan pemblokiran konten yang bersifat hoaks maupun konten propaganda yang bersifat memprovokasi masyarakat Papua dan membuat situasi semakin tidak kondusif;

"Saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum terbukti kebenarannya," katanya.




 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019