Kami berkomitmen untuk menciptakan Undip menjadi kampus religius dan nasionalis, bebas dari paham radikal."
Semarang (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah mengapresiasi komitmen Universitas Diponegoro Semarang dalam melakukan deradikalisasi kampus dan kalangan mahasiswa dari paham-paham radikal yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami berikan dukungan penuh pada Undip yang terus berupaya menghilangkan pengaruh-pengaruh paham radikal di kampus yang sangat membahayakan keutuhan NKRI," kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly (Gus Sholah) di Semarang, Jumat.

Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius

Baca juga: BNPT-PT teken MoU penanggulangan radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus

Baca juga: Setara: Perkuat peran pengawas internal untuk mencegah radikalisme di kalangan ASN

Baca juga: Konten radikalisme terbanyak di Facebook dan Instagram

Gus Sholah menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), masuknya paham radikal ke kampus dan kalangan mahasiswa, diduga karena adanya infiltrasi yang dilakukan oleh pengajar atau staf pengajar di lingkungan perguruan tinggi.

Menurut dia, langkah yang dilakukan oleh Undip sudah sangat cepat dan taktis dalam menghalau berkembangnya paham radikal di lingkungan pendidikan.

Gus Sholah menegaskan Ansor Jateng siap berkoordinasi dan bersinergi dengan semua kalangan untuk menjaga NKRI dari rongrongan berbagai paham radikal.

"Jika dibutuhkan, kami siap menerjunkan kader Ansor untuk membantu memantapkan pemahaman keagamaan pada mahasiswa di lingkungan kampus," ujarnya.

Dukungan tersebut telah disampaikan Gus Sholah saat bersilaturahmi dengan Rektor Undip Profesor Yos Johan Utama yang menyambut baik.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan Undip menjadi kampus religius dan nasionalis, bebas dari paham radikal," kata Yos Johan Utama saat dikonfirmasi terpisah.

Saat ini, pihaknya juga telah membentuk Tim Antiradikalisme Undip sebagai salah satu komitmen untuk menciptakan suasana pendidikan bebas radikalisme.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019