Pernikahan di bawah umur sebenarnya masih terjadi di Sumatera Barat terutama di daerah pinggiran yang masih belum terjamah penyuluh atau informasi bahayanya pernikahan dini.
Padang, (ANTARA) - Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  Nofrijal menyebutkan usia perkawinan di Sumatera Barat ini di atas rata-rata nasional yakni hampir mencapai usai 22 tahun sementara usia perkawinan secara nasional hanya 20 tahun.

“Ini patut kita syukuri, dengan berbagai program yang ada kita dapat mengantisipasi terjadinya pernikahan dini,” kata dia saat peringatan Hari Remaja Internasional di Padang, Minggu (18/8).

Menurut dia, pernikahan di bawah umur sebenarnya masih terjadi di Sumatera Barat terutama di daerah pinggiran yang masih belum terjamah penyuluh atau informasi bahayanya pernikahan dini.

“Daerah seperti Mentawai dan lainnya masih terjadi karena berbagai faktor mulai dari budaya, ekonomi dan lainnya,” kata dia.

Dalam peringatan Hari Remaja Internasional yang jatuh pada 12 Agustus diperingati di Pantai Muaro Lasak, BKKBN menyosialisasikan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) kepada 150 remaja generasi berencana (Genre) dari kabupaten/kota di Sumbar.

Baca juga: 4 komitmen global warnai kebijakan program KKBPK

Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Syahruddin mengatakan untuk meningkatkan sosialisasi program (PUP) yakni untuk perempuan usia 21 tahun dan untuk laki-laki 25 tahun.

“Kita berharap semua remaja punya konsep, pemahaman pendewasaan usia perkawinan dengan terencana dan terukur,” katanya.

Ia mengatakan jika mereka memiliki konsep tersebut mereka akan mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi,” kata dia.

Ia menyebutkan secara program Sumatera Barat telah mencapai target yaitu untuk usia kawin pertama remaja perempuan sudah menunjukkan usia 22,7 tahun, sedangkan untuk Age Spesifik Pertility Rate (ASFR) umur 15 - 19 tahun yaitu dari 1000 wanita yang melahirkan anak pertama di Sumbar masih ada 18 orang yang melahirkan pada umur tersebut.

“Angka-angka ini menunjukkan kita lebih rendah dari Nasional yaitu 1000/33,” katanya.

Baca juga: TCSC-IAKMI dan BKKBN suarakan kemerdekaan remaja dari jeratan rokok
Baca juga: BKKBN: kasus perceraian jadi tantangan pembangunan keluarga


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019