Tentunya jika tidak diawasi dan memiliki kontrol diri yang baik, mereka berpotensi untuk menyalahgunakan kemajuan teknologi
Palangka Raya (ANTARA) - Para peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 dari Sumatera Selatan yang berada di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diterima pihak Korem 102/Panju Panjung untuk mengikuti berbagai kegiatan terkait dengan penguatan wawasan bela negara.

"Kami merasa terhormat, karena TNI dipercaya sebagai motivator peserta SMN. Melalui sejumlah rangkaian kegiatan, diharapkan peserta memiliki dasar yang kuat untuk menjadi generasi unggul," kata Komandan Korem 102/Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal melalui Kasiter Letkol Inf Abdul Salim di Palangka Raya, Kamis.

Dia mengatakan generasi unggul ditandai oleh sejumlah hal, meliputi pengalaman, pendidikan, dan pengembangan diri.

Pengalaman, kata dia, ada untuk dicerna, sebagai sesuatu yang positif untuk memunculkan ide baru ke depannya, pendidikan sebagai modal penting meningkatkan kualitas seseorang, sedangkan pengembangan diri diperlukan untuk mengembangkan pengalaman maupun pendidikan yang telah didapat menuju tingkatan yang lebih tinggi.

"Untuk itu, peserta SMN kami dorong, agar memiliki kemauan yang kuat untuk menjadikan diri lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemauan itu harus terus ada dan diperjuangkan, jangan sampai surut," katanya saat menerima peserta SMN Sumsel.

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah kegiatan untuk dilaksanakan bersama seluruh peserta SMN Sumsel, antara lain  pembekalan bela negara dan latihan baris berbaris.

Berbagai kegiatan itu, kata dia, telah diukur dan disesuaikan dengan kapasitas serta kemampuan para peserta.

Pperwakilan Garuda Indonesia selaku CO-PIC kegiatan SMN di Kalteng, Ambar Dewi Pratiwi, mengharapkan melalui sejumlah kegiatan yang dilaksanakan bersama TNI itu, peserta SMN menjadi generasi muda yang unggul, berdaya saing, berdaya juang, serta disiplin.

Ia mengatakan generasi muda saat ini dekat dengan kemajuan teknologi informasi yang biasa diakses melalui telepon pintar.

Ia menyebut banyak hal positif yang dapat diakses melalui telepon pintar, namun ada pula dampak negatifnya.

"Tentunya jika tidak diawasi dan memiliki kontrol diri yang baik, mereka berpotensi untuk menyalahgunakan kemajuan teknologi tersebut. Jadi melalui kegiatan ini, kami harap mereka bisa memilah mana yang baik dan buruk," tutur Ambar yang juga menjabat sebagai CSR dan PKBL Garuda Indonesia itu.

Ia mengharapkan para peserta SMN ampu mengoptimalkan pemanfaatan waktu yang diberikan bersama TNI, untuk mengenali potensi diri dengan baik dan bisa menentukan arah masa depan yang diinginkan, sebagai generasi unggul penerus bangsa.
 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019