Prakasa Indonesia Majukan Produk Pertanian Dimantapkan Apec

id Prakasa Indonesia Majukan Produk Pertanian Dimantapkan Apec

Beijing, (Antara) - Prakarsa Indonesia untuk lebih memajukan produk pertanian, perkebunan dan kehutanan, dimantapkan pada pertemuan Menteri Perdagangan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Fasifik (APEC) di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, 17-18 Mei. Para anggota mencapai kesepakatan untuk menugaskan Policy Support Unit (PSU) melakukan kajian mendalam atas 144 produk pertanian, perkebunan dan kehutanan yang dinominasikan oleh 11 Ekonomi APEC atas prakarsa Indonesia, ungkap Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi. Kepada Antara di Beijing, Minggu, ia mengatakan pada tahun sebelumnya Indonesia memprakarsai untuk mempromosikan produk-produk yang berkontribusi kepada pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dalam pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan. "APEC dianggap berhasil untuk mendorong pembukaan pasar para anggotanya secara unilateral, dan saat ini masih ada sekitar satu miliar penduduk APEC hidup di pedesaan yang sebagian besar diantaranya belum mendapatkan manfaat langsung dari kerja sama APEC ini," katanya. Prakarsa Indonesia itu didukung Tiongkok, Malaysia dan PNG sebagai "co-sponsor", dan diharapkan PSU dapat menelorkan rekomendasi untuk mendorong perdagangan dan investasi pada sejumlah produk agar rakyat di pedesaan memperoleh pendapatan yang lebih layak. Pada forum yang sama Indonesia juga mendesak negara-negara maju anggota APEC menurunkan standar mutu dan mereduksi tarif masuk bagi produk pertanian sektor perkebunan dan kehutanan dari Indonesia, seperti sawit, karet, pulp, dan coklat. Sebab, tak sedikit negara maju anggota APEC terbukti memproteksi masuknya produk perkebunan dari Indonesia dengan berbagai aturan, seperti Tiongkok, Kanada, beberapa negara ASEAN, Amerika Serikat, dan negara Amerika Latin. "Kita ingin mendorong liberalisasi pertumbuhan yang inklusive, balance, strong, and suistanable. Jangan hanya menguntungkan negara-negara maju saja," kata Muhammad Lutfi. Ia mengatakan usaha ini dilakukan dalam kerangka tiga misi yang diusung Indonesia dalam APEC, yakni mencapai Bogor Goal, integrasi ekonomi nasional, dan konektivitas pertumbuhan. (*/sun)