Katon Bagaskara: Idris Sardi Maestro Musik Indonesia

id Katon Bagaskara: Idris Sardi Maestro Musik Indonesia

Jakarta, (Antara) - Musisi Katon Bagaskara mengatakan pemain biola Idris Sardi adalah maestro musik Indonesia yang mewarnai setiap momentum musik Indonesia dengan permainan biolanya yang penuh jiwa. Idris Sardi tutup usia pada Senin pagi pukul 07.20 WIB di Rumah Sakit Meilia Cibubur pada usia 75 tahun. "Idris buat saya seorang maestro musik Indonesia," kata vokalis grup band Kla Project itu saat dihubungi Antara via telepon dari Jakarta, Senin. Menurut Katon, Idris memiliki ciri khas dalam memainkan biola yang membedakannya dengan pemain biola lain. "Khas-nya beliau adalah ketika memainkan biola, maut banget. Penuh jiwa saat ia meliuk-liukkan nada dengan gaya klasiknya," ujar Katon yang mengenang Idris sebagai sosok yang perfeksionis. Hal lain dari sosok Idris sardi yang membuat Katon terkesan adalah karya-karya musik dalam mengiringi sejumlah film Indonesia terutama film-film karya Teguh Karya seperti Cinta Pertama (1973), Doea Tanda Mata (1984), Ibunda (1986), dan lainnya. "Pemain biola yang bagus banyak, tetapi rasanya belum ada yang seperti Pak Idris yang bisa mengaransemen dan membawa sebuah jiwa ke film dalam instrumen musiknya," tutur Katon. Idris Sardi yang lahir di Jakarta 7 Juni 1938 adalah anak dari pemain biola Orkes RRI Studio Jakarta, Bp. Sardi. Idris Sardi pertama kali mengenal biola pada usia enam tahun. Berkat kepiawaiannya, pada usia sepuluh tahun ia sudah mendapat sambutan hangat pada pemunculannya yang pertama di Yogyakarta 1949. Idris Sardi pernah meraih penghargaan sebagai komponis dan ilustrator musik untuk sejumlah film. Ia mendapat Piala Citra untuk Penata Musik Terbaik antara lain dalam film Pengantin Remaja (1971), Perkawinan (1973), Cinta Pertama (1974) dan Doea Tanda Mata (1985) Idris Sardi adalah ayah dari pemain film Santi Sardi dan aktor muda Indonesia Lukman Sardi dari pernikahannya dengan Zerlita. Idris Sardi tidak pernah berhenti berkarya meskipun telah menginjak masa tuanya bahkan pada 2013 sempat mengaransemen ulang lagu-lagu musisi populer Malaysia era dekade 60 dan 70-an Tan Sri P. Ramlee. Ia diketahui sempat menderita penyakit asam lambung dan lever. (*/sun)