Bappenas: RPJMN Fokus Hindari "Middle Income Trap"

id Bappenas: RPJMN Fokus Hindari "Middle Income Trap"

Jakarta, (Antara) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo menyatakan ada beberapa hal penting yang ditekankan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III (2015-2019), salah satunya adalah strategi untuk menghindari "middle income trap". "Indonesia sudah menjadi middle income country sehingga pembangunan harus kita siapkna untuk mencegah kondisi middle income trap," kata Lukita dalam diskusi di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa. Menurut dia, pembangunan Indonesia ke depan harus menyiapkan landasa untuk menghindari "middle income trap" atau perangkap negara berpenghasilan menengah. Ia menyebutkan strategi mencegan "middle income trap" juga harus memperhatikan adanya peluang bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada periode 2025-2030, di mana proporsi penduduk nonproduktif lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang produktif. Lebih lanjut Lukita memaparkan bahwa bonus demografi itu dapat dijadikan sebagai peluang untuk meningkatkan produktifitas penduduk demi meningkatkan ekonomi Indonesia. "Pembangunan harus menyiapkan ini agar ini menjadi peluang untuk meningkatakan ekonomi Indonesia, bukan menjadikannya sebagai beban," kata Lukita. Selain itu dukungan pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan tentu akan menghindari Indonesia dari "middle income trap". (*/sun)