Pertamina dan PLN harus Siaga Saat Pemilu

id Pertamina dan PLN harus Siaga Saat Pemilu

Padang, (Antara) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat meminta jajaran Pertamina dan PLN di wilayah itu, agar siaga dalam menSukseskan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014. "Dalam rangka menSukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu, maka Pertamina dan PLN diminta siaga karena dibutuhkan saat Pemilu legislatif tersebut," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumbar Dahnil Aswad di Padang, Selasa. Menurut dia, apabila ada gangguan pasokan baik bahan bakar minyak maupun listrik mulai proses distribusi logistik sampai penghitungan suara, tentu berpotensi menimbulkan banyak prasangka. Justru itu, bagaimana jajaran Pertamina mengamankan pasokan dan PLN menjamin tidak adanya pemadaman selama proses pemilihan umum nantinya. "Jangan sampai pula karena faktor dua aset vital ini tidak siapsiaga, dapat memicu hal-hal yang diluar dugaan," katanya. Manajemen PT. Pertamina Pemasaran Sumbar dan Riau menyiagakan satuan tugas (Satgas) untuk memantau ketersediaan bahan bakar minyak pada pelaksanaan pemilihan umum legislatif pada 9 mendatang. "Hingga H-1 Pemilu laporan tetap aman," kata Kepala Manajer Pemasaran Pertamina Rayon Sumbar-Riau Ardyan Adhitia ketika dikonfirmasi secara terpisah seraya menambahkan pihaknya sudah menyiapkan Satgas untuk kordinasi di lapangan. Ia menjelaskan, ketersediaan bahan bakar minyak jenis solar sebanyak 38.000 kiloliter bisa memenuhi kebutuhan untuk 15 hari ke depan dan premium masih bisa untuk delapan hari ke depan. Jadi, semua unit bisnis Pertamina sudah diinstruksikan yang libur hanya bagian administrasi, tapi tenaga operasional lainnya tetap siaga/memberi pelayanan. "Kita sudah diminta manajemen di masing-masing bagian untuk tidak meninggalkan wilayah kerja, guna melakukan monitoring. Kami belum ada menerima laporan dari lapangan," katanya. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumbar Dahnil Aswad ketika dikonfirmasi mengatakan, meskipun masa libur hanya satu hari untuk pelaksanaan pemilu, tapi pertamina tetap siaga. Menurut dia, jangan sampai ada pula karena kekurangan ketersediaan bahan bakar minyak dilapangan nanti terganggu pengiriman baik surat suara maupun perlengkapan lainnya, serta undangan untuk pemilih. Selain itu, pertamina aset vital yang harus dijaga dari hal-hal yang diluar dugaan pada pelaksanaan pemilu nanti. "Kita yakin di daerah ini jauh dari potensi konflik, apalagi yang sampai sipatnya anarkis," katanya. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan dan elemen masyarakat sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat, termasuk aset-aset vital negara. "Kalau Pertamina sudah melakukan langkah antisipasi, tentu merupakan hal yang tepat, sehingga persediaan BBM berjalan lancar," ujarnya. (*/sir)