Hatta Rajasa Jurkam di Pekanbaru

id Hatta Rajasa Jurkam di Pekanbaru

Hatta Rajasa Jurkam di Pekanbaru

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. (Antara)

Pekanbaru, (Antara) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dijadwalkan akan hadir sebagai juru kampanye (jurkam) nasional dalam rapat umum terbuka yang digelar di Lapangan Purna MTQ Pekanbaru, Jumat (4/4). "Kita kampanye akbar di Pekanbaru pada 4 April di Lapangan Purna MTQ. Juru kampanyenya adalah Hatta Rajasa," kata Yoshi Erlina, salah seorang calon legislatif (caleg) PAN untuk DPR daerah pemilihan (dapil) Riau 1 nomor urut 6 di Pekanbaru, Rabu. Ia mengatakan, dalam kampanye akbar tersebut akan dihadiri seluruh caleg PAN baik untuk DPR, DPRD Provinsi Riau dan DPRD Kota Pekanbaru. Ketika ditanyakan apakah akan menghadirkan artis, dia belum bisa memastikan. Sebelumnya PAN telah melakukan kampanye akbar di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Senin (1/4), yang menghadirkan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PAN Amien Rais sembari berorasi di hadapan ribuan massa. Dalam orasinya di daerah kaya minyak itu, ia menyinggung soal pengerukan kekayaan bumi oleh pemerintah dan asing. "Selama ini kita telah dibodoh-bodohi dengan dikeruknya kekayaan bumi. Namun, hanya sebahagian kecil saja yang dinikmati masyarakat," katanya. Amien memberi garansi dengan memilih dan memenangkan PAN, maka perjuangan untuk menikmati hasil bumi lebih besar akan lebih terbuka lagi. Senada dengan itu, Yoshi juga menilai keadaan masyarakat di Riau masih jauh dari yang diharapkan jika dibandingkan dengan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Masih banyak ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat di Riau. Ia mencontohkan permasalahan buruh minyak dan gas bumi (migas) yang masih menjadi tenaga kerja kontrak. Ia menilai, perusahaan sering kontrak alih daya atau outsourcing dalam setahun mencapai tiga kali. "Ini karena perusahaan ingin menghindari pemberian pesangon kepada buruh. Padahal, aturan kontrak itu hanya sekali diperbolehkan. Bahkan hanya boleh untuk tenaga keamanan dan kebersihan. Memang masih banyak aturan kementerian tenaga kerja yang belum efektif," ucapnya. (*/jno)