Wirianingsih: Caleg Perempuan Jangan Hanya Umbar Janji

id Wirianingsih: Caleg Perempuan Jangan Hanya Umbar Janji

Jakarta, (Antara) - Perempuan calon legislatif jangan hanya mengumbar janji untuk meraih simpati masyarakat, namun harus mampu mengemukakan gagasan dan analisa masalah bangsa, kata calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera Wirianingsih. "Saya memandang hal ini (janji) sebagai teknik meraih simpati agar dipercaya sehingga rakyat memilihnya. Bagi caleg yg cerdas, dia akan nyampaikan gagasan tentang bagaimana membangun Indonesia lebih baik ke depan," kata caleg nomor urut tiga Daerah Pemilihan DKI Jakarta III ini kepada Antara di Jakarta, Selasa. Menurut dia, caleg perempuan dalam berkampanye sebaiknya menjelaskan kepada masyarakat mengenai kiprah nyata dan prestasi untuk membuktikan kapasitas dirinya sebagai calon wakil rakyat. "Bagaimana caranya dan bagaimana seharusnya, artinya dia akan menampakkan kapasitasnya yang memang pantas dipilih. Lebih baik lagi jika dia tunjukan prestasi atau rekam jejak yang telag dicapai," ujarnya. Caleg petahana ini menilai bukan hanya caleg perempuan yang sering hanya mengumbar janji kepada masyarakat, namun juga caleg pria. Padahal, menurut Wirianingsih, masih banyak caleg yang tidak memahami benar cara kerja anggota legislatif dalam menyampaikan aspirasi rakyat. "Memang diakui banyak caleg yang sudah menyampaikan janji-janji, tapi memang bukan hanya caleg perempuan lho, padahal mereka belum paham bagaimana cara dan mekanisme kerja sebagai wakil rakyat di DPR atua DPRD," ujar yang menjadi legislator Komisi IX DPR RI 2009-2014 ini. Oleh karena itu dia khawatir, janji-janji yang diumbar caleg lebih ditujukan untuk memanfaatkan pragmatisme politik yang masih mengendap di benak masyarakat. Selain itu, kata dia, minimnya pengetahuan caleg sangat ironis karena kualitas wakil rakyat tentu mencerminkan juga masyarakat yang memilihnya. "Rakyat kita masih banyak yang tidak paham siapa yang layak dipilih. Praktek yang terjadi selama ini adalah pragmatisme politik," ujarnya. (*/sun)