Aktivitas Penerbangan di BIM Kembali Normal

id Aktivitas Penerbangan di BIM Kembali Normal

Aktivitas Penerbangan di BIM Kembali Normal

Aktivitas di BIM, Padangpariaman.

Padang, (Antara) - Aktivitas penerbangan rute domestik dan internasional dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, Sumatera Barat, kembali normal, meski kabut asap masih tergolong tebal dalam akhir pekan ini. "Pada Jumat (28/2) memang sempat ada dua maskapai penerbangan yakni, Garuda Indonesia dan AirAsia yang membatalkan hampir semua jadwal penerbangan akibat kabut asap," kata Kepala Divisi Operasional Angkasa Pura II Djoko Sudarmanto dikonfirmasi di BIM, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa sejak pagi hingga siang ini maskapai yang melayani penumpang untuk semua rute sudah beroperasi secara normal, belum ada yang menunda dan membatalkan jadwal keberangkatan. Dari data analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di BIM Padangpariaman menunjukkan jarak jarak pandang untuk wilayah Kota Padang pada hari pertama Maret 2014, berada pada angka 800--900 meter. Kondisi jarak padang itu, hampir sama di wilayah kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai. Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri mengatakan benar sebagian warga sudah yang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), namun saat ini jumlah sedang dihimpun dan belum ada peningkatan signifikan. Dinkes Sumbar sudah mengimbau masyarakat yang terserang ISPA, supaya cepat pencegahan dengan memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit terdekat di wilayahnya. "Secara umum jumlah masyarakat yang terserang ISPA akibat cuaca kabut asap kiriman provinsi tetangga, belum meningkat secara signifikan," kata Rosnini. Nanum, ada sejumlah Puskesmas khususnya di kawasan Gunung Marapi terjadi peningkatan pasca adanya letusan gunung tersebut beberapa hari lalu. Puskesmas tersebut, meliputi Batipuh, Padang Panjang Timur, dan daerah berbatasan dengan Riau (Puskesmas Pangkalan dan Suliki Mahat). Jadi, kalau masyarakat merasakan gangguan pernapasan akibat kabut asap, cepat datang ke rumah sakit dan puskesmas, serta kurangi banyak aktivitas di luar rumah. Jika, mendesak dan penting keluar rumah harus gunakan masker, terutama masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat dan Bukittinggi karena kualitas udara sudah di atas baku mutu. "Hasil pemantauan kualitas udara di dua daerah itu, sudah melewati baku mutu PM 10. Parameter yang diperiksa CO, SO2, NO2, O3 dan debu (PM 10), namun daerah selain Bukittinggi dan Pasaman Barat kualitas udaranya masih di bawah baku mutu," katanya. (*/sun)