Garuda Alihkan Pendaratan Pesawat ke Batam

id Garuda Alihkan Pendaratan Pesawat ke Batam

Pekanbaru, (Antara) - Maskapai Garuda Indonesia mengalihkan pendaratan pesawatnya ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, sebab kabut asap kebakaran hutan dan lahan mengganggu jarak pandang pilot di udara Pekanbaru, Riau, Selasa. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari acara Lokakarya Pemenangan Pemilu dan Diklat Jurkamda Partai Golkar Pemilu 2014 Tingkat Provinsi Riau yang diadakan di Pekanbaru, Selasa, di dalam pesawat itu terdapat dua petinggi Partai Golkar. "Sampai saat ini, Bapak Akbar Tanjung dan Bapak Sharif Cicip Sutardjo belum sampai karena pesawat yang ditumpangi keduanya mendarat di Batam," ujar pembawa acara di acara partai berlambang pohon beringin itu. Akbar Tanjung menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Sedangkan Sharif Cicip Sutardjo menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, dan sekarang diu pemerintahan berposisi Menteri Kelautan dan Perikanan. Mereka berdua dijadwalkan tiba di Pekanbaru pada pukul 8.00 WIB sesuai jadwal keberangkatan pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Pekanbaru jenis Boeing 737-800NG dengan nomor penerbangan GA 170. Pesawat yang ditumpangi petinggi kedua partai tersebut seharusnya lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta pukul 6.00 WIB dan mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru jam 7.50 WIB. Hingga pukul 11.25 WIB kedua petinggi partai berlambang pohon beringin itu belum juga tiba di lokasi acara Partai Golkar yang diadakan pada sebuah hotel bintang empat yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Sebelumnya, pada pekan lalu saat dilakukan acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Annas Maamun-Arsyadjulandi Rachman oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dua petinggi partai yang sama terlambat menghadiri acara pelantikan karena pekatnya kabut asap. Selain Akbar Tanjung, satu pertinggi partai yakni Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Fahmi Idris beserta rombongan. Sehari sebelumnya, satelit Terra dan Aqua mendeteksi kemunculan titik panas di daratan Provinsi Riau meningkat 150 kali lipat dari sebelumnya 64 titik menjadi 1.234 titik yang tersebar di delapan kabupaten/kota. "Itu merupakan pendeteksian pagi ini," kata analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Ardhitama. Mengenai kondisi daratan Sumatera secara keseluruhan satelit mendeteksi 1.398 titik panas dan Riau tetap mendominasi dengan 1.234 titik. Titik panas di Sumatera terdeteksi di Sumatera Utara sebanyak 85 titik, Kepulauan Riau (43), Jambi (25), Sumatera Barat (5), kemudian Lampung dan Bangka Belitung masing-masing terdeteksi satu titik. Di Riau, menurut dia, titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis dengan 525 titik, Siak (208 titik), Meranti (141), Dumai (126), Pelalawan (118) Indragiri Hilir ada 74 titik panas, Rokan Hilir (48) serta di Indragiri Hulu ada 4 titik. (*/sun)