Presiden: TNI Penting Terapkan Doktrin Kemanunggalan Rakyat

id Presiden: TNI Penting Terapkan Doktrin Kemanunggalan Rakyat

Presiden: TNI Penting Terapkan Doktrin Kemanunggalan Rakyat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Antara)

Toraja, (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, TNI penting untuk tetap selalu menerapkan doktrin kemanunggalan untuk rakyat yang juga penting bagi kesuksesan penyelenggaraan Pemerintahan serta Pemilu 2014. "Doktrin yang penting adalah kemanunggalan untuk rakyat," kata Presiden dalam acara kunjungan kerja ke Desa Kabere, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis. Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden diterima oleh Letjen TNI (Purn) TB Silalahi yang dulu menjadi salah satu sosok yang berperan vital dalam mengatasi pemberontakan pasukan Kahar Muzakkar. Menurut Yudhoyono, TB Silalahi merupakan salah satu contoh perwira yang menerapkan doktrin kemanunggalan untuk rakyat, di mana operasi militer yang dilakukan oleh Silalahi dinilai berhasil karena bekerja sama dengan rakyat. "Bapak (TB Silalahi) telah menjalin jalinan hati antara tentara dan rakyat," ujarnya. Presiden berpendapat bahwa operasi yang dilakukan tentara dimenangkan bukan karena persenjataan canggih, tetapi benar-benar dimenangkan bila juga memenangkan hati dan pikiran rakyat. Untuk itu, ujar dia, TNI juga diharapkan dapat menjadi "benteng" jadi bila ada yang mengganggu rakyat maka TNI akan membelanya, sehingga rakyat juga akan membantu bila TNI ada kesulitan. "Manakala perwira TNI bertugas di manapun, dekat dengan rakyat, berbuat untuk rakyat, menolong rakyat, maka rakyat akan mendukung pemerintah dan TNI dalam menjalankan tugas pokoknya," katanya. Ia menyatakan bahwa tugas pemerintah bersama rakyat untuk menyukseskan penyelenggaraan pemerintahan dan pemilu mendatang. Presiden Yudhoyono juga mengingatkan pemerintah agar jangan golput dan memilih yang dinilai paling terbaik dan membawa manfaat bagi rakyat secara keseluruhan. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meminta jajaran TNI untuk memaksimalkan sistem informasi intelijen dalam pengamanan menjelang Pemilu 2014. "Maksimalkan sistem informasi intelijen, buat peta karakteristik dan potensi konflik yang bisa terjadi," kata Jenderal Moeldoko pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 di Jakarta, Selasa (11/2). Pihaknya juga mengingatkan jajaran TNI untuk meningkatkan komunikasi dan tatap muka dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat agar kerja sama yang terjalin untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014 semakin kuat.(*/jno)