MPR: Caleg Perempuan harus Lantang Bersuara

id MPR: Caleg Perempuan harus Lantang Bersuara

MPR: Caleg Perempuan harus Lantang Bersuara

Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli menegaskan calon legislatif perempuan harus lantang bersuara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam perjuangannya di parlemen. "Keberadaan caleg perempuan bukan hanya untuk memenuhi kuota 30 persen namun bersuara lantang untuk kesejahteraan rakyat," kata Melani Leimena Suharli dalam Dialog Pilar Negara bertema "Potensi Pemilih Perempuan Dalam Pemilu 2014" di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin. Melani juga menilai para caleg perempuan harus diarahkan agar lebih berkualitas. Dia juga menilai caleg perempuan harus bisa berkomunikasi dengan masyarakat agar memilih yang bersangkutan. "Kami harapkan caleg perempuan lebih berkualitas untuk kepentingan perempuan. Kemudahan yang ada dalam Undang-Undang harus digunakan secara maksimal," ujarnya. Melani mengatakan keberadaan perempuan di parlemen agar lebih pro-gender dalam menetapkan kebijakan di DPR. Selain itu menurut dia, langkah itu agar pengawasan yang dilakukan legislator perempuan lebih berpihak pada perempuan, seperti dalam penyusunan Undang-Undang Kesehatan. "Dalam Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang Kesehatan yang terkait perempuan," ujarnya. Dalam diskusi itu pengamat perempuan dari Universitas Indonesia Dr. Ani Sucipto mengatakan peluang peningkatan representasi politik perempuan bisa dilihat dari beberapa hal seperti rekam jejak yang bersangkutan bagi masyarakat. Selain itu, menurut dia, dalam 2-3 tahun ini pencitraan parpol di masyarakat berkontribusi pada perolehan suara partai dan caleg. "Caleg perempuan itu harus ada perbedaannya, berapa banyak usaha yang dilakukan agar keterpilihan perempuan tinggi," katanya. Dia menilai caleg perempuan yang ada di parpol dan parlemen harus menjadi petarung yang memiliki gagasan untuk memperjuangkan kepentingan yang menjadi prioritas. Caleg perempuan itu harus memiliki basis sosial yang kuat, bukan datang secara tiba-tiba. "Kita perlu caleg perempuan yang memiliki jejaring dan kehadiran mereka bukan untuk individu namun untuk semua orang," katanya. (*/jno)