Wako Payakumbuh Dorong Masyarakat Kembangkan Tanaman Kakao

id Wako Payakumbuh Dorong Masyarakat Kembangkan Tanaman Kakao

Wako Payakumbuh Dorong Masyarakat Kembangkan Tanaman Kakao

Riza Falepi

Payakumbuh, Sumbar, (ANTARA) - Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat Riza Falepi meminta Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan setempat untuk mendorong masyarakat menanam tanaman kakao agar daerah itu menjadi salah satu kota penghasil kakao di Sumatera Barat. "Saat ini di Kota Payakumbuh terdapat sekitar 1.130 hektare tanaman kakao. Kita berharap luasnya meningkat pada 2014," katanya di Payakumbuh, Kamis. Menurut dia, dari 1.130 hektare tanaman kakao milik masyarakat di lima kecamatan di Payakumbuh, sebanyak 920 hektare di antaranya sudah menghasilkan dengan total produksi sekitar 552 ton per tahun. "Luas areal terbesar terdapat di Kecamatan Payakumbuh Selatan, seluas 417 hektare. Sementara terkecil terdapat di Payakumbuh Utara, 111 hektare," kata dia. Mutu kakao Payakumbuh menurut Wali Kota didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Iqbal Bermawi, cukup baik. Hal itu dapat menjadi salah satu keunggulan yang mendongkrak nilai jual. Apalagi kata Wali Kota, di Payakumbuh juga sudah ada pabrik coklat fermentasi berkualitas ekspor. Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Iqbal Bermawi mengatakan, pabrik coklat mini milik Kelompok Tani Tanjung Subur di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Payakumbuh Selatan itu memang masih dalam skala kecil. Baru berproduksi 12 sampai 16 kg/hari. Namun, ke depan diharapkan angka produksi bisa digenjot. "Untuk meningkatkan produksi, diperlukan mesin pengolah coklat yang lebih besar. Pemkot melalui SKPD terkait, tengah berupaya mendapatkan bantuan mesin pengolahan coklat yang lebih besar dari Kementerian terkait," sebut Iqbal. Iqbal menambahkan, saat ini masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan warga untuk tanaman kakao. Tidak harus pada sebuah hamparan yang luas, di tanah perkarangan pun tanaman kakao bisa dikembangkan. "Kita optimis, tanaman kakao dalam jangka panjang memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat," kata dia. Data di Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Payakumbuh, ungkap Iqbal Bermawi, dari 22 ribu lebih jumlah KK di Payakumbuh, baru sekitar 6.450 KK yang bertanam kakao. Lahan tersebut mayoritas pada tanah pekarangan, selain pada hamparan tertentu. Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Tanjung Subur Joni Saputra, pemilik pabrik mini Chocato (coklat kapalo koto), saat ditemui beberapa waktu lalu menjamin harga kakao yang dijual kepadanya tidak akan berada di bawah harga pasar. Kita akan ambil kakao masyarakat dengan harga di atas harga pasar, jika benar-benar fermentasi, katanya.(**/mko)