Presiden Minta Aparat Pastikan Kecelakaan Probolinggo Tidak Terulang

id Presiden Minta Aparat Pastikan Kecelakaan Probolinggo Tidak Terulang

Presiden Minta Aparat Pastikan Kecelakaan Probolinggo Tidak Terulang

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar polisi dan Kementerian Perhubungan memastikan kecelakaan fatal antara truk gandeng dengan mobil pikap di Jalan Raya Curah Tulis, Tongas, Probolinggo, yang terjadi Sabtu (28/12) sore dan mengakibatkan 18 korban tewas, tidak terulang. Hal itu disampaikan oleh Presiden Yudhoyono melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Senin, merujuk kecelakaan yang melibatkan truk gandeng nomor polisi P-8568-UL dengan mobil pikap B-2625-XCU. "Saya sudah minta Polisi dan Kementerian Perhubungan untuk pastikan kecelakaan fatal seperti ini tidak mudah terjadi," ujarnya. Presiden juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dalam kecelakaan itu serta meminta Jasa Raharja memastikan santunan kepada korban. "Jasa Raharja agar memastikan para korban luka dan keluarga korban tewas segera dapat santunan, sesuai aturan," ucapnya. Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono pada akhir pekan mengatakan bahwa sopir pikap yang bernama Slamet (alm) telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kecelakaan tersebut. Ia menjelaskan bahwa olah TKP akhirnya disimpulkan bahwa penyebab kecelakaan itu adalah "human error" atau faktor manusia yang dilakukan pengemudi pikap. Menurut dia, "human error" itu terjadi akibat pengemudi mobil pikap Nopol B-2625-XCU mengemudikan kendaraan dengan sengaja melanggar rambu marka garis panjang utuh (tidak putus-putus) sewaktu mendahului kendaraan yang ada di depannya. Namun, dalam waktu yang bersamaan ada truk gandeng Nopol P-8568-UL dari arah berlawanan, sehingga kecelakaan pun tidak terhindarkan. Hingga kini, tercatat 18 korban tewas, 13 korban luka berat, dua korban luka ringan, dan kerugian material sekitar Rp150 juta. Sebelumnya, petugas kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Tongas, Agus Sudarsono, menyebutkan ke-18 korban tewas itu meliputi 15 orang tewas di lokasi kejadian dan tiga orang tewas di rumah sakit. Ke-18 korban tewas adalah Nurhayati (30), Anila (2), Halima (28), Indama (32), Slamet (40) yang merupakan sopir pikap, Luluk Mukkarromah (30), Mbok Bahrom (60), Erma (32), Jumaati (32), Leli (30), Sudarmi (40), Sindro (40), Indah (5), Kasila (40), Soleha (50), Salamah (20), Yayuk (45), dan Kasih (40). (*/jno)