Simpang Ampek, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menerapkan program konversi minyak tanah ke gas secara bertahap sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Kepada masyarakat yang belum menerima diharapkan bersabar karena untuk tahun 2013 ini hanya empat kecamatan yang menerima program ini, sedangkan tujuh kecamatan lagi akan didistribusikan tahun 2014," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pasaman Barat Faizir Johan di Simpang Ampek, Senin.
Dia mengatakan untuk tahun 2013, penerima gas elpiji pada empat kecamatan berjumlah sekitar 33.898 kepala keluarga dan ditargetkan akhir tahun ini semuanya selesai didistribusikan.
"Saat ini kita fokus kepada pendistribusian saja. Mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancar. Kepada warga kecamatan lain diharapkan bersabar sampai tahun depan," ujarnya.
Menurutnya, empat kecamatan itu, adalah Kecamatan Kinali memperolah 18.404 kepala keluarga (KK), Kecamatan Pasaman 5.275 KK, Kecamatan Talamau 4.071 KK dan Kecamatan Luhak Nanduo sebanyak 6.149 KK.
"Mudah-mudahan program ini dapat membantu masyarakat karena tujuannya adalah untuk mengurangi beban masyarakat menggunakan minyak tanah," kata Faizir.
Dia menjelaskan Pasaman Barat masih masuk daerah tertinggal dan ketergantungan pemakain bahan bakar minyak tanah masih cukup tinggi.
Apalagi berdasarkan pendataan PT PLN Sumbar terhadap rasio rumah tangga pemakai listrik masih dibawah rata-rata yang hanya 50 persen.
Pihaknya juga menegaskan tidak ada pungutan kepada masyarakat dalam program konversi minyak tanah ke gas LPG.
"Kami sudah mengingatkan jauh-jauh hari kepada petugas dan konsultan pelaksana agar jangan mencoba melakukan pengutan ke masyarakat penerima program ini,"tegas dia.
Jika ditemukan ada pungutan masyarakat diharapkan melaporkannya ke instansi terkait," tegas dia. (*/aml)
Berita Terkait
PVMBG ingatkan potensi bahaya gas konsentrasi tinggi Gunung Tandikat
Rabu, 3 April 2024 20:19 Wib
Gempa hembusan meningkat 1,5 kali lipat di Gunung Marapi
Kamis, 7 Maret 2024 9:16 Wib
PVMBG: Gas beracun di kawah Gunung Marapi cenderung menurun
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan gas alam cair
Senin, 26 Februari 2024 13:23 Wib
Rumah sakit terima empat korban dugaan ledakan gas di PT Semen Padang
Selasa, 20 Februari 2024 16:14 Wib
Penggunaan gas elpiji di daerah 3T
Senin, 12 Februari 2024 13:16 Wib
Dampak ledakan gas bawah tanah di Medan
Selasa, 16 Januari 2024 11:27 Wib
Epidemiolog: Gas beracun Gunung Marapi bisa picu toksisitas pada tubuh
Kamis, 11 Januari 2024 15:33 Wib