Warga Maninjau Agam perbaiki jembatan darurat permudah menuju nagari tetangga

id jembatan darurat,Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam bersa

Warga Maninjau Agam perbaiki jembatan darurat permudah menuju nagari tetangga

Warga Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam bersama Polri dan relawan memperbaiki jembatan darurat yang dibawa arus, Sabtu (6/12). Dok ANTARA/HO/warga

Lubukbasung (ANTARA) - Warga Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat bersama jajaran Polri dan relawan melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan darurat bagi pejalan kaki dan roda dua, Minggu (7/12) pagi, setelah jembatan sebelumnya dibawa arus.

Wali Nagari atau Kepala Desa Maninjau Harman Yasin di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan ada puluhan warga, Polri dan relawan melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan dan jalan bagi pejalan kaki.

"Kita memperbaiki dua jembatan darurat di lokasi tersebut untuk menghubungkan Maninjau menuju Sungai Batang," katanya.

Ia mengatakan sebelumnya warga telah membuat dua unit jembatan darurat di daerah itu pada Kamis (4/12).

Jembatan darurat itu dibangun setelah jembatan Sungai Batang Tumayo rusak berat dibawa banjir melanda daerah itu, Kamis (27/11), sehingga jembatan penghubung dua nagari tersebut tidak ada.

Setelah itu badan jalan di Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya terban sepanjang 60 meter usai air Sungai Batang Balok meluap.

Tanah terban ini sedang pemasangan gorong-gorong oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam.

"Ada dua titik jalan tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga pendistribusian logistik ke warga terdampak banjir bandang di Sungai Batang terganggu. Usai jembatan darurat dibangun, pendistribusian logistik lancar selama tiga hari dan kembali dibawa arus, Sabtu (6/12)," katanya.

Ia menambahkan gotong royong perbaikan jembatan sudah selesai, sehingga kendaraan roda dua sudah bisa melalui daerah itu.

Aksi gerak cepat ini harus terbangun agar kondisi terisolir di Masjid Ummil Qura Kukuban sampai ke Sungai Batang tidak terjadi kembali.

Kondisi bencana yang melanda terus berdampak luas, tidak hanya korban terkena banjir bandang tapi juga masyarakat yang berada di wilayah dalam perkampungan.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.