Dua warga menjadi korban banjir bandang di Malalak Timur Agam

id banjir bandang,Malalak Timur, Kabupaten Agam,Malalak Timur Agam,Bencana sumbar,Malalak

Dua warga menjadi korban banjir bandang di Malalak Timur Agam

Tim penyelamat mengevakuasi korban meninggal dunia bencana banjir bandang di Toboh, Malalak Timur, Kabupaten Agam. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Agam (ANTARA) - Musibah banjir bandang yang disebut Galodo oleh warga Sumatera Barat menghantam Jorong Toboh, Kenagarian Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Data sementara hingga Kamis (27/11) terdapat dua orang meninggal dunia, dan satu orang belum ditemukan.

Camat Malalak, Ulya Satar menjelaskan, informasi secara pasti belum dapat disampaikan, mengingat situasi yang belum kondusif pasca banjir bandang yang terjadi pada Rabu (26/11) sore.

"Informasi pasti belum kami peroleh, karena kami terkurung di Posko Pengungsian Campago," katanya.

Ulya Satar mengatakan, galodo atau air bah menghantam Jorong Toboh dengan air berwarna coklat pekat menghantam rumah-rumah warga, sehingga sebagian besar tersapu hantaman air.

“Informasinya ada 135 KK yang mengungsi. Dan ada empat lokasi yang dijadikan tempat mengungsi oleh warga, yaitu Masjid Nurul Falah Limo Badak, Masjid Nurul Sa'adah Jorong Saskand, Masjid Nurul Iman, Jorong Bukik Malanca, dan SD Negeri 01 Campago,” jelasnya.

Camat menyebutkan, akses jalan ke titik kumpul pengungsi, seperti di SD Campago belum bisa menggunakan mobil belum.

"Saat ini sedang diusahakan goro jalan longsor dari Malalak Barat ke Malalak Utara, karena ada dua titik longsor yang menyebabkan kendaraan roda 4 tidak dapat masuk," katanya.

Ulya Satar menambahkan, saat ini warga sangat membutuhkan bantuan pangan dan juga susu, diapers (pampers), pembalut, dan makanan lainnya serta selimut dan pakaian.

Diinfokan juga bahwa di pengungsian banyak anak berusia 6 bulan ke atas.

“Selain itu, mereka juga butuh penerangan, karena sejak Selasa listrik mati. Dikabarkan pula, sebuah jembatan yang menghubungkan Malalak Barat dan Malalak Selatan juga hancur dihantam derasnya air sungai di daerah itu,” ungkapnya.

Kondisi tersebut menyebabkan Malalak nyaris terisolir, karena pada Selasa (25/11) jalan dari Malalak ke Balingka di Kecamatan IV Koto juga mengalami terban.

Satu-satunya akses menuju Malalak saat ini hanya lewat Sicincin ke Tandikek dan Malalak. Namun cukup jauh bagi tim dari Kabupaten Agam mencapai karena harus mengambil rute terjauh.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.