Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat mendorong pelaku homestay meningkatkan inovasi layanan dan penguatan promosi digital agar manfaat kunjungan wisata merata di seluruh penginapan rakyat kota itu.
Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto Busmaharto, di Sawahlunto, Rabu, menyampaikan hingga Oktober 2025 total pengunjung yang menginap di homestay anggota asosiasi mencapai sekitar 3.000 tamu, meskipun sebagian besar masih terkonsentrasi pada sekitar 10 unit homestay.
"Kami perlu pemerataan kunjungan, sehingga homestay lain juga ikut merasakan manfaatnya,” kata dia.
Menurutnya, asosiasi telah beraudiensi bersama Wali Kota Sawahlunto untuk meminta arahan terkait strategi peningkatan kunjungan dan mutu layanan. Selain itu, pelaku homestay juga diminta mengidentifikasi kekhasan masing-masing penginapan sebagai keunggulan kompetitif.
Wali Kota Sawahlunto menekankan penguatan promosi digital melalui konten audio-visual serta kolaborasi dengan Ikatan Uda Uni dan Dinas Pariwisata guna memperluas jangkauan informasi kepada wisatawan.
“Konten video, cerita pengalaman tamu, serta tampilan fasilitas harus ditingkatkan supaya homestay lebih mudah ditemukan wisatawan,” katanya.
Pemerintah daerah juga mendorong setiap homestay menawarkan daya tarik tematik sesuai potensi lokal, seperti paket sarapan tradisional, pengalaman membatik atau menenun, hingga tur sejarah kota tambang guna meningkatkan pengalaman wisata berbasis budaya dan komunitas.
Selanjutnya, Pemko memastikan akan memasukkan jaringan homestay dalam rekomendasi akomodasi kepada wisatawan, terutama pada momentum event daerah agar peningkatan hunian tidak hanya terjadi di pusat kota. Kebijakan itu sejalan dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan yang memberdayakan pelaku usaha lokal.
Di samping itu, pemerintah daerah menyiapkan langkah menjaring dukungan dari kementerian dan lembaga terkait untuk peningkatan kapasitas SDM serta perbaikan mutu fisik homestay melalui program sertifikasi, pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan.
Strategi tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional yang memperkuat sektor ekonomi kreatif, pariwisata berbasis masyarakat, dan digitalisasi UMKM, sehingga homestay peduli kualitas layanan dan keselamatan wisatawan sekaligus mampu bersaing dengan destinasi lain di Sumatera Barat.
