Wali Kota Sawahlunto ajak pelajar terbuka dan tidak pendam masalah

id Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat,Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra

Wali Kota Sawahlunto ajak pelajar terbuka dan tidak pendam masalah

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra berdialog dengan siswa SMP Negeri 7 Sawahlunto. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, mengingatkan pelajar agar tidak memendam persoalan seorang diri serta membangun keberanian untuk mencari bantuan emosional sebagai langkah perlindungan diri dan mitigasi risiko tekanan psikologis di lingkungan sekolah.

“Jika ada persoalan, jangan dipendam sendiri. Sampaikan kepada guru, wali kelas, atau orang yang dipercaya. Setiap anak berhak mendapatkan ruang aman untuk bercerita dan menerima dukungan,” kata Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra di Sawahlunto, Selasa.

Wali kota bersama Anggota DPRD Sawahlunto Ronny Eka Putra dan Siadi mengunjungi SMP Negeri 7 dan SMP Negeri 2 untuk berdialog dengan siswa serta mendengarkan pandangan mengenai lingkungan belajar, sambil menekankan bahwa kesehatan mental dan keberanian meminta pertolongan merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang.

Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga mengarahkan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kepekaan terhadap tanda-tanda tekanan emosional siswa serta memastikan kesiapan guru menjadi pendamping yang mampu mengenali dan menindaklanjuti potensi masalah sejak dini.

“Peran guru sangat krusial sebagai pendamping yang mengenali situasi siswa sejak awal sehingga potensi tekanan dapat ditangani lebih cepat dan tepat,” kata dia.

Kunjungan ini dilakukan setelah dua pelajar diketahui meninggal dunia di lingkungan sekolah masing-masing beberapa pekan lalu, sehingga pemerintah daerah memperkuat langkah pencegahan dan dukungan psikososial di satuan pendidikan.

Selanjutnya, kepala sekolah diminta mengoptimalkan peran wali kelas dan guru Bimbingan Konseling serta memanfaatkan jejaring layanan kesehatan dan psikososial untuk memastikan mekanisme dukungan berjalan menyeluruh.

Di sisi lain, sekolah diarahkan membangun budaya komunikasi yang aman dan memberikan ruang bagi kelompok teman sebaya sebagai sarana berbagi, mengingat sebagian pelajar lebih nyaman berkomunikasi terlebih dahulu dengan rekan mereka.

Orang tua juga diimbau meningkatkan perhatian terhadap perubahan perilaku anak serta memberikan dukungan emosional secara terbuka agar siswa tidak merasa menghadapi tekanan sendirian.

Melalui kolaborasi pemerintah daerah, sekolah, dan keluarga, Sawahlunto menegaskan komitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan responsif, guna mendukung generasi muda yang tangguh secara akademik, sosial, dan mental.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.