Padang Panjang (ANTARA) - Pasca puluhan siswa di Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan dengan telah keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang. Pemerintah kota itu memastikan sajian Program MBG yang dikonsumsi siswa pada Selasa (7/10) aman dan memenuhi syarat kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah,mengatakan Pemerintah Kota melalui Dinkes bergerak cepat mengirimkan sampel makanan MBG dan air minum isi ulang (AMIU) ke Balai POM Padang, untuk dilakukan uji laboratorium secara mikrobiologis dan kimiawi.
“Pemeriksaan mencakup uji terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella, Bacillus cereus, dan Escherichia coli. Hasilnya menunjukkan seluruh sampel makanan MBG, seperti cabai goreng, sayur buncis wortel, tempe goreng tepung, telur mata sapi, dan nasi, tidak mengandung cemaran bakteri,” kata dr. Faizah.
Ia menjelaskan saat kejadian, hasil pemeriksaan medis menunjukkan sebagian besar siswa mengalami peradangan ringan. Beberapa siswa dari SDN 09 dan SMPN 3 di Kelurahan Ekor Lubuk sempat mengalami gejala mual, pusing, dan muntah.
“Sebanyak 11 siswa mendapat penanganan awal dan hingga malam harinya tercatat 28 orang yang sempat dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD). Seluruhnya telah pulih dan berada dalam kondisi stabil pada hari yang sama,” jelas dia.
Menurut dr. Faizah, dengan telah keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium BPOM Padang, dengan demikian menu MBG pada Selasa, 7 Oktober 2025 dinyatakan memenuhi seluruh parameter kesehatan pangan.
“Pemeriksaan juga dilakukan terhadap sampel air minum isi ulang (AMIU) di SMAN 1 Sumbar. Hasil uji laboratorium menunjukkan parameter kimia air minum memenuhi syarat, namun pada pemeriksaan mikrobiologis ditemukan cemaran bakteri coliform, meski tidak terdapat bakteri berbahaya seperti E coli atau Salmonella. Dengan demikian, AMIU tidak memenuhi syarat pada parameter coliform, ungkap Faizah.
Namun demikian, jelas Faizah, temuan tersebut menjadi bahan evaluasi agar kebersihan proses penyediaan air minum di sekolah lebih diperhatikan.
“Dinkes bersama tim terkait berupaya memastikan setiap tahapan penyediaan makanan bergizi di sekolah berjalan sesuai standar keamanan pangan,” sebut dia.
Ia menambahkan, agar tidak ada keraguan bagi siswa dan orang tua dalam mengkonsumsi MBG, pihaknya mengimbau siswa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
