Sawahlunto (ANTARA) - Sebanyak 48 orang generasi muda dari berbagai desa dan kelurahan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mengikuti pelatihan vokasi yang membekali keterampilan pembuatan konten digital dan taylor mode membatik untuk mendorong kemandirian dan daya saing tenaga kerja lokal.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP Naker) Sawahlunto Dwi Darmawati, di Sawahlunto, Senin menyebutkan pelatihan ini terlaksana berkat dukungan Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Padang. Kegiatan dilaksanakan selama 20 hari hingga 8 November 2025, dengan sistem Project Based Learning (PBL).
"Tiga paket yang kami jalankan terdiri atas dua pelatihan PBL pembuatan konten visual dan satu pelatihan taylor mode membatik. Peserta juga dibekali pelatihan soft skill kewirausahaan agar siap tidak hanya secara keterampilan, tetapi juga secara mental dan psikologis,” katanya.
Ia menjelaskan pelatihan ini dirancang agar peserta mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, terutama di sektor ekonomi kreatif dan industri digital. Melalui pendekatan project based, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengerjakan proyek nyata yang dapat menjadi cikal bakal usaha mandiri.
Selain keterampilan teknis, peserta memperoleh fasilitas pendukung seperti alat tulis, kaos, konsumsi harian, dan penggantian transportasi. Untuk dua paket PBL, peserta juga mendapat kesempatan magang di sejumlah instansi pemerintah dan UMKM mitra, guna memperluas pengalaman praktik kerja lapangan.
"Khusus peserta kelas konten visual, nanti akan diberi kesempatan magang di instansi Pemko Sawahlunto. Mereka bisa langsung mempraktikkan produksi konten informatif dan publikasi kegiatan daerah, sehingga keterampilan mereka bisa diasah sambil mendukung promosi program pemerintah,” kata dia.
Salah satu peserta, Toni (19), mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru tentang dunia kerja dan memperluas jejaringnya dengan pelaku industri.
"Saya ikut di kelas pembuatan konten visual. Awalnya cuma tahu teori dari media sosial, tapi di sini benar-benar diajari cara berpikir kreatif sekaligus profesional. Saya juga jadi banyak kenal orang dari dunia kerja dan instruktur yang berpengalaman,” ujar dia bercerita.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan semua pihak dalam memperkuat kapasitas SDM di daerah. Ia menilai pelatihan vokasi seperti ini merupakan langkah nyata mencetak tenaga kerja terampil yang relevan dengan kebutuhan zaman.
"Program ini sejalan dengan visi Sawahlunto Maju yang adaptif dan responsif terhadap perubahan. Pemerintah daerah siap terus memfasilitasi kegiatan pelatihan, pameran UMKM, dan pelatihan pemasaran digital agar masyarakat tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga bisa mengelola dan menjual produk mereka dengan cara modern,” kata Wali Kota.
Riyanda menambahkan, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga pelatihan menjadi kunci membangun SDM unggul di daerah.
Sinergi ini, katanya, juga mendukung arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam visi Astacita yang menekankan peningkatan produktivitas nasional berbasis penguatan SDM dan kewirausahaan lokal.
Pelatihan semacam ini diharapkan menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif baru di Sawahlunto, memperluas lapangan kerja, dan mendorong warga agar berani berwirausaha.
Pemerintah daerah menargetkan hasil pelatihan dapat menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas wirausaha digital dan fashion yang berkelanjutan di kota itu.
