Simpang Empat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menargetkan menanam jagung seluas 10 hektare pada kuartal IV dalam upaya mendukung swasembada pangan pada 2025.
"Penanaman jagung ini diharapkan mampu untuk memberikan kontribusi dalam percepatan Swasembada Pangan di Pasaman Barat," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto di Simpang Empat, Kamis.
Dia mengatakan penanaman jagung itu dilakukan di 11 kecamatan pada lahan yang kurang produktif dengan bekerja sama dengan masyarakat dan Pemkab Pasaman Barat.
Pihaknya juga melibatkan Polsek jajaran hingga personel Bhabinkamtibmas disetiap nagari untuk merangkul masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan kosong dan produktif untuk tanaman pangan.
"Kita mendorong seluruh masyarakat serta memberikan pendampingan mulai dari tahapan penyediaan bibit, penanaman, perawatan hingga panen," ucapnya.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat di Pasaman Barat aktif dalam bertani tanaman pangan khususnya jagung, yang merupakan salah satu komoditas penting serta menjadi penopang ekonomi, sehingga para petani jagung dapat merasakan dampak nilai ekonomis bagi petani jagung,
"Polres Pasaman Barat juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Pasaman Barat dan Perum Bulog Bukittinggi dengan mendukung peningkatan produksi hasil panen jagung serta pengawasan harga jagung yang stabil di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Dia berharap, dengan adanya dukungan dari seluruh pihak terkait dan masyarakat, akan menambah perluasan lahan hasil yang melimpah di Pasaman Barat.
"Stabilnya harga jagung di tingkat petani akan meningkatkan perluasan lahan jagung di Kabupaten Pasaman Barat dalam mewujudkan ketahanan pangan," katanya.
Pihaknya pada kuartal I menanam jagung seluas 25 hektare dengan panen mencapai 93 ton, lalu pada kuartal III dengan jumlah tanam seluas 175 hektare dengan panen mencapai 103,8 ton serta pada kuartal III dengan jumlah tanam seluas 250 hektare.
