Pariaman (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meresmikan operasional tiga jembatan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pasca diperbaiki dengan total anggaran sekitar Rp10,5 miliar karena sebelumnya rusak akibat bencana.
"Ini adalah bantuan BNPB untuk pembangunan kembali setelah tanggap darurat," kata Sekretaris Utama BNPB Rustian saat peresmian jembatan yang dipusatkan di Jembatan Bayang Sani, Kecamatan Patamuan, Senin.
Ia mengatakan jembatan tersebut dibangun guna membantu masyarakat tidak saja melancarkan bidang sosial dan ekonomi namun juga pendidikan yang sempat terkendala selama infrastruktur itu rusak akibat bencana.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah dan warga setempat menjaga jembatan tersebut agar tahan lama sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kalau membangun sebentar namun yang menjaganya yang sulit," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan infrastruktur tersebut karena kontribusi banyak pihak mulai dari Bupati Padang Pariaman periode sebelumnya yaitu Suhatri Bur sebagai pihak pengusul serta Bupati Padang Pariaman saat ini yang saat itu menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR RI yaitu John Kenedy Azis sebagai pihak yang memastikan BNPB menganggarkan dana untuk perbaikan jembatan itu.
Adapun tiga jembatan tersebut dan besar anggarannya yaitu Jembatan Bayang Sani dengan anggaran sekitar Rp6 miliar, Jembatan Pinang di Kecamatan Nan Sabaris dengan anggaran Rp2,5 miliar, dan Jembatan Sungai Kubaan di Kecamatan Sungai Garinggiang dengan anggaran Rp2 miliar.
Selain jembatan, lanjutnya pada saat tersebut dirinya juga meresmikan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana di Padang Pariaman.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis meminta seluruh pemangku kepentingan di daerah itu untuk menjaga jembatan yang baru dibangun tersebut agar tidak cepat rusak.
"Tonase kendaraan yang melintasi jembatan mohon juga dipastikan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya akan mengupayakan pembangunan pelindung Jembatan Bayang Sani dan pasar yang berada dekat dengan jembatan tersebut karena kuatnya arus sungai saat hujan berpotensi dapat merusak keduanya kembali.
Tokoh masyarakat di Patamuan, Ali Idris mengatakan jembatan tersebut merupakan infrastruktur utama bagi masyarakat baik di bidang sosial dan pendidikan namun juga ekonomi karena berdekatan dengan pasar.
"Kami mengucapkan terimakasih, namun kami berharap ada batu pelindung agar jembatan ini tidak rusak serta untuk melindungi pasar di sini," tambahnya.
