Bandung (ANTARA) - Tanggal 27 September merupakan Hari Angkatan Muda Perusahaan Telepon dan Telegraf, diperingati sebagai Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi.
Tanggal tersebut merupakan momen peristiwa pengambilalihan Jawatan Perusahaan Telepon dan Telegraf (PTT) di Kota Bandung dari kekuasaan Jepang pada 1945.
“Kita akan dorong terus bersama dengan komitmen bahwa hari ini perjuangan belum selesai dengan semangat meneruskan segala perjuangan yang telah dilakukan angkatan muda dari Postel di tahun 1945,” kata Meutya.
Meutya melanjutkan di masa kini, upaya yang diperlukan untuk membenahi permasalahan tersebut yakni dengan meningkatkan penetrasi fixed broadband rumah tangga, yang saat ini angka konektivitasnya masih 27,4 persen.
Selain meningkatkan konektivitas, pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang berdaulat juga menjadi bagian dari strategi dalam memperkokoh pertahanan nasional.
Terutama dalam situasi geopolitik yang beberapa waktu belakangan berkembang dengan amat dinamis, serta terjadinya pertikaian antarsejumlah negara yang salah satunya menargetkan infrastruktur telekomunikasi lumpuh selama perang.
“Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional perlu didorong ke angka delapan persen dan ini hanya dapat dicapai jika kita semua berkontribusi khususnya di bidang digitalisasi yang menjadi motor penggerak utama,” ucap dia.
Sebagai bentuk komitmen bersama, dalam acara itu sejumlah pelaku industri informasi, komunikasi dan telekomunikasi (ICT) dan digital menandatangani deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen mempercepat digitalisasi dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
