Produksi padi di Agam capai 192.411 ton selama delapan bulan

id Produksi padi di Agam,Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Produksi padi di Agam capai 192.411 ton selama delapan bulan

Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubuk Basung (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi padi di daerah itu mencapai 192.411 ton selama delapan bulan semenjak Januari sampai Agustus 2025.

"Ke 192.411 ton itu dari luas panen sekitar 40.397,5 hektare tersebar di 16 kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu di Lubuk Basung, Kamis.

Ia mengatakan pada Januari produksi padi mencapai 28,564,55 ton dari luas panen 5.001,79 hektare, Februari 28.053,13 ton dari luas panen 5.873,77 hektare.

Sementara pada Maret 27.047,11 ton dari luas panen 5.663,13 hektare, April 27.999,89 ton dari luas panen 5.850,06 hektare, Mei 22.408,40 ton dari luas panen 4.722,53 hektare.

Sedangkan Juni 17.850,25 ton dari luas panen 3.761,91 hektare, Juli 19.098,17 ton dari luas panen 4.012,26 hektare dan Agustus 21.409,5 dari luas panen 4.511,01 hektare.

"Kita berharap produksi tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya, karena adanya program sawah pokok murah," katanya.

Ia mengakui produksi padi di daerah itu meningkat dari 341.351,8 ton pada 2023, menjadi 347.739,3 ton 2024 berkat program yang dilakukan. Peningkatan produksi padi di daerah itu sebesar 6.487,5 ton selama 2024.

Luas panen juga meningkat dari 68.230 hektare pada 2023 menjadi 69.117,6 hektare 2024 atau meningkat 887,6 hektare.

Dengan kondisi itu, Agam mencatat angka surplus beras sebesar 134,396 ton.

“Ini membuktikan, Agam tetap konsisten dalam menggenjot produksi beras daerah," katanya.

Ia menambahkan capaian itu merupakan hasil dari berbagai program yang menyentuh langsung untuk pembangunan pertanian di Agam, seperti bantuan benih unggul, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, bantuan alsintan dan lainnya.

Keberhasilan itu tidak lepas dari komitmen Pemkab Agam untuk terus mengoptimalkan lahan dan sarana prasarana pertanian.

Disamping itu, juga dengan terus mendorong gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengawalan pupuk bersubsidi, pendekatan penyuluhan, dan lainnya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.