Dengan menunggangi sepeda motor trail hitam-ungu miliknya, ia menerjang jalan rusak dan berlumpur guna melayani warga sakit di desa terpencil yang membutuhkan bantuan sesuai dengan program pemerintah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan serentak dari Sabang Sampai Merauke.
Sementara itu, imaji yang ditampilkan oleh Iggoy el Fitra juga pantas untuk mendapatkan juara kedua dari lomba tersebut. Dimana seorang dokter bernama Candra Kirana atau yang akrab disapa bidan Ilen mengobati seorang wanita yang sakit di rumahnya yang berada di pedalaman Pulau Mentawai, tepatnya Dusun Metektek, Siberut, Mentawai.
Untuk mencapai lokasi desa di pedalaman siberut, bidan Ilen harus melewati Trans Mentawai menggunakan motor atau mobil sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan sekitar 5 kilometer rusak berat dengan jalan tanah yang bergelombang, sisanya jalan rabat beton dan kerikil. Sampai Desa Ugai, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan pompong atau sampan panjang bermesin dompeng sekitar 2 jam menyusuri sungai Sarereiket. Durasi tempuh akan bertambah saat air sungai dangkal, karena pompong akan sering kandas.
Pengabdian bidan Ilen sudah dilaksanakan selama 10 tahun terakhir. Selama di Mentawai, dia tinggal di fasilitas pondok bersalin desa (polindes) yang sudah 10 tahun ditempatinya sebagai tempat praktek sekaligus rumah tinggal.
Rangkaian Imaji dan kata dari foto story dua pewarta foto ANTARA, Bayu Pratama dan Iggoy el Fitra tersebut dapat menggambarkan citra otentik kondisi yang terjadi diakar rumput, sehingga dapat menggugah berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam upaya pemerataan akses kesehatan sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang harus dipenuhi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua pewarta foto ANTARA raih juara karya jurnalistik BPJS Kesehatan
