Ketua Bawaslu Diminta Ungkap Pelaku Percobaan Penyuapan

id Ketua Bawaslu Diminta Ungkap Pelaku Percobaan Penyuapan

Jakarta, (Antara) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad diminta untuk mengungkapkan pelaku yang ingin melakukan penyuapan kepada dirinya dengan memberikan satu unit mobil mewah bermerk Toyota Camry. "Saya pikir kita perlu mendesak Ketua Bawaslu untuk segera mengungkap dan menyampaikan siapa tokoh partai yang mencoba menyuap. Ungkap saja, apakah tokoh dari partai A, B, atau C," kata Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella kepada wartawan, di Jakarta, Selasa. Ia merasa aneh terhadap sikap Ketua Bawaslu yang tidak mengungkapkan pelaku yang mencoba menyuap dengan mobil mewah tersebut. Pengungkapan ini bertujuan agar menjadi pelajaran bagi partai politik untuk tidak main-main dalam pemilu. Menurut dia, bila Ketua Bawaslu Muhammad tidak mau mengungkap ke publik dan melaporkan kepada pihak-pihak berwajib seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), maka akan menimbulkan kecurigaan diantara partai politik yang ada. "Pasti menimbulkan suasana yang tidak baik. Ada apa ini?, sindirnya. Yang lebih menakutkan lagi, tambah dia, sikap Ketua Bawaslu yang enggan melaporkan dan mengungkap identitas pelaku penyuapan, secara tidak langsung mengajarkan sekaligus memberi peluang kepada partai politik bahwa penyuapan boleh dilakukan. "Ini sangat berbahaya karena menjadi titik masuk permainan pemilu yang lebih dahsyat," kata Rio. Ia menambahkan, sikap Ketua Bawaslu bisa mengganggu keadilan dan kejujuran dalam menjalankan tahapan pemilu, bahkan akan membuat benih-benih kerusuhan di pemilu mendatang. Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari juga menilai aneh sikap Ketua Bawaslu Muhammad yang enggan mengungkap pelaku yang ingin menyuap. "Orang pertama yang mengungkap adanya penyuapan mobil mewah adalah Ketua Bawaslu itu sendiri. Bukan orang lain, tapi kenapa ketika didesak tidak mau mengungkap. Ada apa?," kata Taufik mempertanyakan sikap Ketua Bawaslu itu. Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, mendesak agar Ketua Bawaslu Muhammad melaporkan percobaan suap yang dialaminya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ketua Bawaslu harus mampu memberikan contoh kepada jajaran pengawas Pemilu dibawahnya. Dia itu kan pemimpin dari lembaga yang salah satu fungsinya adalah menegakkan hukum Pemilu," kata Said. Ia memberikan ultimatum kepada Ketua Bawaslu agar dalam jangka waktu paling lama 3x24 jam untuk melaporkan kepada KPK. Apabila dalam jangka waktu tersebut Ketua Bawaslu tidak juga melapor, maka Sigma mendesak Ketua Bawaslu segera mundur dari jabatannya. Said menilai, kalau percobaan penyuapan yang dialami Ketua Bawaslu sendiri saja diabaikan, bagaimana rakyat bisa percaya bahwa Bawaslu bersungguh-sungguh akan menegakkan hukum Pemilu. "Masyarakat juga akan enggan melaporkan pelanggaran Pemilu kepada Bawaslu, ketika Bawaslu saja tidak mau memproses dugaan kecurangan yang dia temukan sendiri," ucap Said. Menurut dia, alasan Ketua Bawaslu yang tidak ingin melaporkan penyuapan lantaran dirinya sudah memaafkan pelaku penyuapan, sangat tidak bisa diterima. "Ini adalah preseden buruk dan bisa berakibat fatal. Pengawas Pemilu di daerah akan mengikuti sikap pimpinannya itu. Jadi setiap kali ada temuan atau laporan suap kepada penyelenggara Pemilu, mereka juga akan menyelesaikan kasus itu dengan cara yang sama, yaitu memaafkan pelakunya," kata Said. (*/jno)