Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Agam, Sumatera Barat meraih juara tingkat nasional diberbagai perlombaan yang mengharumkan sekolah tersebut ditingkat nasional.
Kepala MAN 1 Agam Zulfahmi di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan kedua siswi tersebut yakni, Mutia Hidayat dan Risma Afriyani.
"Mutia juara pada karya tulis dan Risma sedang berjuang pada lomba kejuaraan pencak silat pada September ini," katanya.
Ia mengatakan Mutia siswi XI.3 berhasil meraih juara tingkat nasional berkat karyanya menulis buku berjudul Makna Cinta dan Setelah Engkau Pergi, Aku Mati Rasa.
Buku tersebut berhasil meraih posisi best seller bulan ini dan mengantarkan Mutia memperoleh piagam penghargaan dari komunitas literasi generasi menulis di Jakarta.
Sementara Risma Afriyani berhasil melaju ke tingkat nasional pada kejuaraan pencak silat.
Sebelumnya Risma berhasil meraih juara tingkat kabupaten dan provinsi, sehingga mewakili Sumbar tingkat nasional.
"Prestasi pencak sudah lama diraih. Pada 2024, siswi kelas XI.2 ini sukses merebut medali emas pada kejuaraan pencak silat se-Provinsi Sumbar, Riau, Jambi, dan Bengkulu, di samping sejumlah prestasi lainnya di tingkat kabupaten dan provinsi," katanya.
Ia mengucapkan selamat kepada siswa ini dan merasa bangga dengan pencapaian prestasi luar biasa ini.
MAN 1 Agam sudah banyak melahirkan prestasi-prestasi yang luar biasa, sesuai fakta yang ada.
"Kita akan selalu memberikan ruang dan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan potensi dengan berusaha mewadahi mereka dengan sarana yang ada," katanya.
Ia mengakui keberhasilan itu berkat dukungan semua pihak, mulai dari Komite, majelis guru, alumni dan masyarakat setempat.
Dengan kondisi itu, ia mengucapkan terimakasih atas sumbangsih yang diberikan dalam memajukan dunia pendidikan maupun prestasi di MAN 1 Agam.
"Kamis berharap masukan dalam memajukan dunia pendidikan di MAN lebih baik lagi, sesuai dengan moto Madrasah Hebat dan Bermartabat. Mudah-mudahan siswa dan siswi lahir tokoh nasional seperti Buya Hamka" katanya.
