Padang (ANTARA) - Tim PKM-PM Universitas Negeri Padang (UNP) memulai Program SERENA “Mindful Empowerment Approach” di Lapas Perempuan Kelas II B Padang sebagai upaya penguatan ketahanan emosional narapidana perempuan.
Program ini menghadirkan inovasi terapi mental berbasis Mental Strength Framework yang tidak hanya membantu pengelolaan tekanan psikologis, tetapi juga memberdayakan warga binaan melalui pendekatan holistik dan interaktif.
Juru bicara tim Program SERENA Aqila Azzahra, dalam keterangan tertulisnya dari Padang, Senin, menyampaikan program itu terdiri atas empat sub-program utama, yakni Self-Regulation, Self-Acceptance, Emotional Resilience, dan Nurturing Awareness.
Pendekatan ini mengintegrasikan terapi kreatif seperti merajut untuk melatih kesabaran dan fokus, butterfly therapy dengan aktivitas melukis dan butterfly hug, serta mindfulness yang meliputi meditasi dan latihan pernapasan.
“Sub-program Self-Regulation menekankan pentingnya pengendalian emosi dan perilaku di bawah tekanan melalui edukasi mental dan terapi holistik, sementara Self-Acceptance mengajak narapidana menulis jurnal dan berbagi cerita untuk meningkatkan kesadaran serta penerimaan diri,” kata Aqila.
Selain itu, Emotional Resilience memberikan stimulasi fisik lewat senam dan membangun ketahanan mental melalui sesi berbagi dalam kelompok kecil, sedangkan Nurturing Awareness mengaplikasikan teknik mindfulness dan butterfly therapy untuk menenangkan pikiran serta mengurangi kecemasan.
Kegiatan ini diinisiasi oleh tim multidisiplin yang terdiri dari Raisqa Faadillah Jatmiko (D3 Statistika) yang menjabat sebagai Ketua Tim, kemudian Aqila Azzahra (S1 Psikologi), Khairun Nisa (S1 Pendidikan Matematika), Kayla Faradina (D3 Statistika), dan Arizal Adi Prasetyo (S1 Ekonomi Pembangunan), dengan dosen pendamping Lailatur Rahmi, S.Pd., M.Pd.
Salah satu warga binaan mengungkapkan antusias dan merasa memperoleh energi positif dari keikutsertaan dalam kegiatan itu.
“Senang sekali ada pertemuan ini. Hangat rasanya karena ada yang peduli pada psikologis kami, apalagi dari luar, adik-adik UNP. Semoga berlanjut, sepertinya akan banyak kegiatan seru," katanya.
Target program ini mencakup peningkatan skor pemahaman kesehatan mental, pengelolaan emosi adaptif, peningkatan resiliensi serta self-acceptance, dan penurunan kecemasan narapidana yang diukur dengan berbagai skala psikologis terstandar.
Tim SERENA berharap langkah awal ini menjadi momentum bagi pengembangan rehabilitasi mental yang inovatif dan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan. Program ini juga menjadi contoh sinergi positif antara dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan dalam mendukung pemberdayaan psikologis warga binaan.
“Dengan metode yang terukur dan interaktif, kami yakin narapidana perempuan dapat memperoleh ketenangan dan kekuatan mental untuk menghadapi tantangan selama masa pembinaan,” ujar Aqila menambahkan.
