FASI: Kerinci Ideal untuk Pusat Pengembangan Gantole

id FASI: Kerinci Ideal untuk Pusat Pengembangan Gantole

Jambi, (ANTARA) - Ketua PB Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) mengatakan, alam kabupaten Kerinci sangat ideal untuk dijadikan sebagai pusat pengembangan olahraga aero sport, khususnya cabang gantole. "Alam Kerinci sangat ideal untuk pengembangan olahraga gantole, pemandangan alam nan eksotis dan seksi di mata gantoler, udaranya yang sejuk sangat cocok bagi pengembangan olahraga ini," kata ketua PB Fasi Erfan di Jambi, Selasa. Hal tersebut diungkapkannya saat hadir di kegiatan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FPMDK) XII dan melakukan eksebisi olahraga Gantole bersama pembina Kerinci Aero Sport Club (KAC), Letkol Inf Eko Prayitno guna ujicoba menyongsong akan diselenggarakannya Kerinci Aero Sport Show (KAS) dalam waktu dekat. Menurut Erfan, dengan kondisi suhu udara yang sejuk tiupan angin yang sepoi dan bersahabat tersebut akan membuat atlet gantole betah berlama-lama di udara sembari menikmati keelokan alam pegunungan Kerinci. "Atlet bisa berlama-lama di udara, bahkan asal pinggang atlet sanggup mereka bisa melayang diudara sampai 10 jam di udara, dan itu sudah termasuk waktu maksimal," ujar dia. Dikatakan tokoh yang juga atlet gantole pertama Tanah Air ini, guna mewujudkan cita-citanya menjadikan Kerinci pusat pengembangan olahraga Gantole pihaknya akan segera mengirim atau mengutus dua orang pelatih atau instruktur nasional ke kabupaten yang berada paling barat provnsi Jambi tersebut. Sementara pembina KAC Eko Prayitno mengungkapkan, apresiasi positifnya atas keinginan ketua PB Fasi pusat tersebut, karena menurut Eko Kerinci memang sangat cocok untuk pengembangan olahraga tersebut. "Kami sambut baik itu, apalagi memang di Kerinci olahraga aero sport sudah mulai berkembang dimana sebelumnya cabang paralayang dan paramotor sudah lebih dahulu dikembangkan di sini semenjak 2009 lalu, dan hasilnya sangat positif dengan tumbuhnya bibit atlet potensial," ungkap Eko. Dia mengatakan, bahkan saat ini untuk kedua cabang yang menggunakan objek wisata puncak Bukit Khayangan menjadi tempat lepas landas dan bandara Depati Parbo sebagai tempat mendarat itu, Kini Kerinci sudah memiliki 45 orang atlet. (*/sun)