Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), memotivasi para lulusan perguruan tinggi tersebut untuk berani mengambil peluang bekerja di luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, hingga Eropa.
"Nah kita sudah membangun kerja sama, kolaborasi dengan pihak industri, misalnya mengirimkan mahasiswa calon lulusan ke Jepang," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Rektor Unand pada wisuda ke-3 tahun 2025 program Diploma III, Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor. Pada wisuda tersebut Unand meluluskan 1.411 mahasiswa.
Menurut dia, negara seperti Jepang sangat membutuhkan high skill worker atau tenaga kerja terampil yang memiliki keahlian.
Unand salah satu kampus tertua di Indonesia telah melahirkan banyak lulusan yang diakui dunia kerja di tataran nasional bahkan internasional, termasuk juga reputasi dan rekognisi pemeringkatan perguruan tinggi yang semakin baik.
Efa Yonnedi mengatakan lulusan Keperawatan Unand merupakan salah satu bidang pekerjaan yang dibutuhkan banyak negara di dunia, terutama Jepang, Korea, Singapura dan Eropa. Dengan kompetensi yang dimiliki ditambah keunggulan dalam melayani, ia menyakini bidang ini mampu menyerap banyak tenaga kerja.
"Itu peluang yang besar dan kita memang punya keunggulan dalam melayani," ujarnya.
Rektor Unand menyampaikan peluang meniti karier tidak hanya terbatas di dalam negeri, namun juga banyak negara. Dengan menangkap peluang kerja di luar negeri, secara otomatis itu juga akan meningkatkan reputasi kampus tertua di luar Pulau Jawa itu pada kancah internasional.
"Saya sepakat bahwa di era sekarang itu peluang tidak hanya ada di sini. Tapi juga di tingkat global," kata Efa Yonnedi.
Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Dwi Setiawan Susanto yang mendorong lulusan perguruan tinggi Indonesia untuk menangkap peluang kerja di sejumlah negara yang mulai mengalami aging population.
Banyak negara saat ini mengalami aging population atau penduduk usia 70-80 tahun sangat dominan dari usia produktif. Artinya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus bisa menangkap peluang itu dengan bekerja sebagai profesional di negara yang mengalami aging population, ujar dia saat melakukan kunjungan kerja ke Sumbar.
"Ini merupakan dunia yang terbuka luas. Kesempatan untuk kita bisa meningkatkan dan mempromosikan bagaimana value dari Pekerja Migran Indonesia," ujar Dwi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rektor motivasi lulusan Unand berani tangkap peluang kerja luar negeri
