Bulog Sumbar mulai berkontribusi dalam penyerapan satu juta ton jagung

id serapan jagung,bulog sumbar,kepala bulog sumbar,petani jagung,ketahanan pangan

Bulog Sumbar mulai berkontribusi dalam penyerapan satu juta ton jagung

Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumbar Darma Wijaya saat diwawancarai di Padang, Selasa (24/6/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar

Padang (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mulai berkontribusi dalam program penyerapan satu juta ton jagung sebagai upaya menjaga ketahanan pangan sesuai arahan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Bulog sangat bersemangat menindaklanjuti arahan Bapak Presiden karena ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani-petani di Sumbar," kata Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumbar Darma Wijaya di Padang, Selasa, saat menyikapi Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri Serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah.

Instruksi Presiden tersebut juga mengatur tentang Harga Pokok Pembelian (HPP) jagung sebesar Rp 5.500 per kilogram. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani jagung.

Dalam rangka pemenuhan cadangan pangan khususnya jagung, Bulog Sumbar akan berkolaborasi dengan dinas pertanian termasuk instansi kepolisian setempat. Khusus di Provinsi Sumbar, Bulog mendapat target serapan jagung sebanyak 33 ribu ton sepanjang 2025, dan telah mengumpulkan sekitar 10 ton jagung.

"Yang pasti kita harus optimistis target 33 ribu ton jagung ini bisa kita serap selama 2025," sebut dia.

Darma mengatakan Perum Bulog Sumbar juga telah memetakan lokasi-lokasi sentra atau penghasil jagung, di antaranya Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman. Kedua tempat ini akan dimaksimalkan agar Sumbar bisa berkontribusi dalam memenuhi 1 juta ton jagung.

Terkait HPP jagung yang ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram, Darma mengatakan hal tersebut akan tetap dilakukan di Ranah Minang. Namun, apabila harga jual di tingkat petani melebihi itu, pihaknya akan menindaklanjutinya.

"Terkait HPP itu saat ini masih kita coba dan lihat bagaimana perkembangannya namun tetap optimistis," ujarnya.

Pada tahap awal pihaknya akan melakukan pendekatan dan menyampaikan kepada petani terkait serapan jagung termasuk penetapan HPP sebesar Rp5.550 per kilogram. Sosialisasi ini bisa menjadi semacam opsi bagi petani untuk menjual jagung.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.