Padang (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) terus menggencarkan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke berbagai daerah, termasuk ke Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
“MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi,” kata Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Adib Al-Fikry, di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan MBG bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, serta menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
“Dengan informasi yang jelas, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program, memastikan kualitas makanan yang diberikan, serta menanamkan nilai-nilai pentingnya pola makan sehat dalam keluarga,” lanjutnya.
Dukungan dan partisipasi masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan program MBG, serta mengajak masyarakat yang berminat menjadi mitra dalam program MBG, untuk mengikuti alur kemitraan yang telah ditetapkan yaitu melalui portal resmi BGN www.mitra.bgn.go.id, tanpa adanya pungutan biaya.
Sosialisasi yang digelar di Gedung Sport Hall Lombok Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, pada Jumat, 13 Juni, juga dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, dan Ketua Tim Komunikasi Informasi Edukasi BBPOM Padang, Azfrianty.
Ade Rezki Pratama merasa senang dengan antusiasme para peserta yang sangat antusias, mendapat edukasi pembekalan gizi yang tepat bagi tubuh.
Ia menindaklanjuti perihal program makan gratis, terutama yang sedang diadakan di Padang Pariaman, Sumbar.
Dalam sosialisasi tersebut, Ade menyampaikan pemahaman mengenai peran Badan Gizi Nasional dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.
“Pentingnya keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis, untuk menjamin kesehatan dan pertumbuhan anak serta mendukung ketahanan pangan dan pertanian lokal,” katanya.
Selain itu, Ade juga membahas mengenai dapur sehat atau biasa disebut dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Ia menyebutkan setiap SPPG nantinya akan melayani 2000-3000 anak sekolah (10 sampai 18 sekolah). Satuan Pelayanan ini harus berlokasi di sekolah atau pesantren untuk menjangkau jumlah 2000 hingga 3000 siswa.
“Harapan yang ingin cepat terlaksana dalam program Makan Bergizi Gratis ini yaitu cepat terbangun nya dapur-dapur di setiap kelurahan, khusus nya di Padang, dan Bukittinggi. Agar masyarakat sekitar dapat langsung merasakan manfaat, dan peluang usaha seperti petani kebun, dan peternakan yang mayoritas merupakan pekerjaan masyarakat di wilayah ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi Informasi Edukasi BBPOM Padang, Azfrianty memberikan dukungan penuh terhadap BGN.
Menurutnya peningkatan edukasi gizi menjadi dasar penting dalam pembangunan kesehatan, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, tentang pentingnya pola makan seimbang, dan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi balita, anak-anak, dan ibu hamil, serta perlunya penyuluhan yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran sentral dalam menjamin kualitas, keamanan, dan mutu produk makanan yang beredar di masyarakat,” jelasnya.
Dalam konteks program MBG, BPOM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh makanan yang disediakan, telah memenuhi standar keamanan pangan, bebas dari bahan berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
“Pengawasan ini dilakukan melalui pengujian laboratorium, sertifikasi produk, serta inspeksi lapangan secara berkala terhadap produsen maupun penyedia jasa makanan,” lanjutnya.
Selain itu, BPOM juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya menjaga mutu produk pangan, demi mendukung kesehatan masyarakat dan kesuksesan program-program nasional di bidang gizi dan kesehatan.
“Tujuan Program MBG Memberikan akses makan bergizi kepada anak usia sekolah, ibu hamil & menyusui juga balita. Selain juga menekan angka stunting dan gizi buruk, meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar, memberdayakan pelaku usaha lokal seperti UMKM pangan, petani,” sebutnya.
Harapan dengan di adakannya program makan bergizi gratis ini, yaitu peningkatan akses makanan bergizi, peningkatan pengetahuan gizi, dan peningkatan pola makan sehat menuju Indonesia EMAS di tahun 2045.