Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) melakukan penyelidikan atas kasus penemuan janin yang terjadi kawasan Gunung Padang, Padang Selatan, kota setempat pada Rabu (11/6) tengah malam.
"Kasus kini ditangani oleh Polresta Padang melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), statusnya di tahap penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang AKP M Yasin di Padang, Kamis.
Ia mengatakan dalam rangka penyelidikan itu pihaknya perlu mengumpulkan berbagai kerangan dari pihak terkait, termasuk pasangan yang diduga sebagai pemilik janin.
"Perlu keterangan yang lengkap untuk menentukan peristiwa pidana yang terjadi dalam peristiwa tersebut, tim masih bekerja," jelasnya.
Yasin mengatakan dirinya belum bisa berkomentar banyak perihal peristiwa tersebut, karena proses penyelidikan masih terus berjalan sampai Kamis malam.
"Penyelidikan dilakukan dulu, keterangan dikumpulkan, nanti akan dilakukan gelar untuk menentukan peristiwa pidananya," jelasnya.
Sementara pasangan laki-laki dan perempuan yang diduga sebagai pemilik janin, masih diamankan di Kantor Polresta Padang untuk dimintai keterangan.
Pihakya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan sesuatu, karena mengingat kronologis penemuan janin itu yang telah sempat dikubur pada April lalu.
Terdapat rentang waktu sekitar tiga bulan sebelum janin itu ditemukan pada Rabu (11/6) malam dan membuat heboh warga setempat.
Polisi perlu dipastikan apakah janin tersebut sudah meninggal dunia atau dalam keadaan hidup ketika dilahirkan, serta bagaimana proses persalinannya berlangsung.
Terungkapnya kasus itu berawal ketika personel Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Selatan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada kuburan janin yang berlokasi di Gunung Padang, dibuat oleh pasangan D dan H.
Keberadaan janin itu diketahui setelah kuburan pertama dibongkar, lalu janin dipindahkan ke kuburan yang baru sehinga diketahui sejumlah warga.
