Padang (ANTARA) - Mahasiswa Profesi Ners Universitas Andalas menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi di Lapangan sebelah Mushalla Al-Hakim RW 01, Kelurahatan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Padang, pada Selasa (10/6/2025).
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Praktik Profesi Keperawatan Bencana (PPKB) yang berlangsung selama lima minggu di RW 01 dan RW 06 Kelurahan Batang Kabung Ganting.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan warga serta membangun ketangguhan komunitas dalam menghadapi risiko bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.
Selama empat minggu sebelumnya, warga dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) telah mendapatkan edukasi, penyuluhan, dan pelatihan mengenai mitigasi bencana, pertolongan pertama, sistem triase, bantuan hidup dasar (BHD), serta teknik evakuasi. Pendampingan ini dilakukan bersama instansi terkait seperti BPBD, PMI, dan BASARNAS Kota Padang.
“Kami sudah disini selama hampir dari lima minggu, dimulai dari pengkajian, penyuluhan, dan pelatihan. Di minggu terakhir ini, kami menggelar simulasi gempa bumi yang dilaksanakan oleh KSB binaan kami,” ujar Nurul Fadhilah Putri, perwakilan mahasiswa Profesi Ners Universitas Andalas.
Meskipun sempat tertunda akibat hujan deras dan angin kencang, simulasi tetap berjalan dengan antusiasme tinggi dari masyarakat dan KSB. Sekretaris BPBD Kota Padang, Robert Candra Eka Putra, menilai kondisi cuaca tersebut justru menjadi latihan realistis.
“Cuacanya memang sangat mendukung untuk latihan, karena ini menggambarkan kondisi real di lapangan disaat bencana itu terjadi karena semakin pelik (keadaan) saat latihan maka semakin terasah, teruji, dan tinggi kemampuan yang akan didapatkan,”
Dalam simulasi, peserta mempraktikkan seluruh materi pelatihan sesuai dengan skenario korban di lapangan.
Robert juga mengapresiasi peran aktif KSB yang baru terbentuk. “Dalam hal ini memang terlihat sepertinya baru kali pertama melakukan simulasi dan alhamdulillah semuanya sudah jalan sesuai dengan job mereka masing-masing dan tinggal pendalaman lagi. Satu hal yang perlu diingatkan kepada kader (kebencanaan) yang terbentuk agar tetap membangun diri setelah mahasiswa selesai melakukan praktik kerja lapangan di (kelurahan) Batang Kabung Ganting,” ucapnya.
Fitri Mailani, dosen pembimbing dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini.
“Alhamdulillah acara simulasi pada hari ini berjalan dengan lancar, ini merupakan acara puncak dari lima minggu mahasiswa di RW 01 dan RW 06 berpraktik sebagai mahasiswa profesi keperawatan bencana dihadiri oleh BPBD, PMI, dan seluruh stakeholder seperti Ketua RW. KSB yang terbentuk berperan dengan baik dan mampu membantu korban bencana yang ada di simulasi hari ini. Saya sebagai pembimbing merasa bangga atas keberhasilan mahasiswa dalam membentuk Kader Siaga Bencana dimasyarakat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Fitri.
Ia berharap kegiatan ini menjadi awal terbentuknya budaya tanggap bencana di tengah masyarakat. “Semoga ini menjadi budaya tanggap bencana yang tidak hanya selesai sampai disini tapi dapat diaplikasikan saat bencana terjadi,” tambahnya.
Ketua KSB RW 01, Muhammad Arif, juga menyampaikan harapan serupa. “Banyak ilmu-ilmu yang diberikan tentang pertolongan pertama, bantuan hidup dasar, triase, dan evakuasi. Semoga setelah acara simulasi bencana gempa ini, kami semua dari masyarakat RW 01 bisa melaksanakan atau mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari teman-teman Profesi Ners UNAND dengan baik kedepannya nanti,” ujar Muhammad Arif.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi mahasiswa, kelompok siaga bencana (KSB), masyarakat, akademisi, stakeholder setempat, dan instansi terkait dalam membangun komunitas yang tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi bencana, sejalan dengan komitmen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas dalam mewujudkan masyarakat tangguh baik di tingkat regional maupun nasional.*