China dan Amerika sepakati rencana untuk redakan ketegangan dagang

id kesepakatan dagang amerika china,amerika serikat,china,tarif trump

China dan Amerika sepakati rencana untuk redakan ketegangan dagang

Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA/Shutterstock/aa)

Istanbul (ANTARA) - China dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja dan rencana implementasi setelah menjalani dua hari perundingan dagang di Inggris, demikian disampaikan utusan dagang utama China, Li Chenggang, pada Selasa (10/6) malam waktu setempat.

“Kedua pihak sepakat, secara prinsip, terhadap kerangka implementasi dari kesepahaman para kepala negara pada 5 Juni lalu, serta hasil pertemuan sebelumnya di Jenewa,” ujar Li kepada para jurnalis di London.

Ia menjelaskan bahwa hasil perundingan dan kerangka kesepakatan yang dicapai akan dilaporkan langsung kepada para pemimpin kedua negara.

Menurut Li, delegasi China dan AS telah bekerja “sangat tekun” dan terlibat dalam diskusi yang “sangat mendalam” selama beberapa hari terakhir. Ia menggambarkan komunikasi kedua tim berlangsung “sangat profesional, rasional, terbuka, dan jujur.”

Li berharap kemajuan dalam pembicaraan tersebut dapat “membangun kepercayaan” antara kedua negara, memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan secara stabil, serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi global.

Putaran baru pembicaraan dagang antara China dan Amerika Serikat dimulai pada Senin di London, dengan tujuan mencapai kesepakatan komprehensif.

Topik utama dalam perundingan kali ini mencakup pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China ke AS, larangan ekspor teknologi tertentu oleh Washington ke Beijing, serta perselisihan terkait tarif perdagangan.

Pertemuan ini berlangsung setelah percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan lalu. Trump menyatakan bahwa percakapan tersebut menghasilkan “kesimpulan yang sangat positif bagi kedua negara.”

Kedua pihak tengah berupaya membangun kelanjutan dari kesepakatan yang dicapai pada 12 Mei di Jenewa, di mana mereka menyetujui penangguhan sebagian besar tarif selama 90 hari dan mulai mencabut berbagai kebijakan perdagangan yang diberlakukan sejak awal April setelah Trump mengumumkan tarif “resiprokal” terhadap mitra dagang AS.

Namun dalam beberapa pekan terakhir, kedua negara saling menuduh telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.