Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok mengapresiasi panen raya jagung kuartal II Polres Solok Arosuka di Taman Sains Pertanian Sukarami Balai penerapan Standar Instrumen Pertanian Sumatera Barat (BSIP) Sumatera Barat.
Panen raya nasional jagung serentak kuartal II tahun 2025 tersebut dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan diikuti bupati Solok beserta Forkopimda setempat secara daring.
Bupati Solok Jon Firman Pandu di Solok, Kamis mengatakan ia bersama Kapolres Solok Arosuka dan jajaran Forkopimda secara melaksanakan pemetikan buah jagung sebagai pertanda dimulainya panen raya di Kabupaten Solok.
"Saya sangat mengapresiasi atas kerja keras para petani, penyuluh, serta semua pihak yang terlibat dalam mendukung sektor pertanian di Kabupaten Solok," ujar dia.
Menurutnya panen raya itu bukan hanya simbol keberhasilan para petani, tetapi juga bukti nyata bahwa Kabupaten Solok mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
"Kegiatan panen raya jagung ini adalah bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan contoh positif dalam menggerakkan potensi pertanian di wilayah Kabupaten Solok serta mendukung ketahanan pangan nasional.
"Panen raya jagung ini juga diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kolaborasi antara aparat penegak hukum, instansi terkait, dan masyarakat dalam menjaga ketersediaan pangan yang berkualitas dan berkelanjutan," ucap dia.
Dalam pidatonya secara daring, Presiden Prabowo Subianto memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah menginisiasi program penanaman jagung di seluruh Indonesia.
“Puji syukur dengan kesadaran tokoh patriotik, seperti Kapolri, Panglima TNI, saya bersyukur, saya memberi arah, strategi dan tujuan, dan bisa langsung diimplementasikan,” ujar Prabowo.
Lebih Lanjut, presiden menyebut ketahanan pangan adalah kunci Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa kepulauan.
“Karena itu, perjuangan saya, pengabdian saya selalu fokus, tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan. Setiap provinsi harus swasembada pangan, setiap pulau harus bisa swasembada pangan,” ujarnya.