Simpang Empat (ANTARA) - Masyarakat dan pemuda lintas agama di Nagari (Desa) Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat ikut berperan dalam pengamanan perayaan Idul Adha 1446 Hijriah sebagai bentuk toleransi antar umat beragama di daerah itu, Jumat.
"Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Meningkatkan jiwa kesetiakawanan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan serta menjalin hubungan silaturahmi," kata salah seorang masyarakat lintas agama Jantiar Manik di Ophir, Jumat.
Menurutnya saling membantu antar sesama menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat dan pemuda yang hidup rukun dalam keberagaman di Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo.
Dia mengatakan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta bentuk kegiatan aksi sosial lainnya di tengah masyarakat menjadi ciri khas yang istimewa bagi masyarakat yang berdomisili di Nagari Ophir.
Dalam peringatan hari besar keagamaan, kata dia, khususnya Idul Fitri dan Idul Adha di sejumlah masjid masyarakat dan pemuda ambil bagian dalam pengamanan kendaraan bermotor dan pengaturan lalu lintas di sekitar masjid.
"Begitu juga sebaliknya, kegiatan yang sama juga dilakukan oleh masyarakat dan pemuda lintas agama muslim saat pelaksanaan ibadah malam dan hari natal di sejumlah rumah ibadah (gereja) di Nagari Ophir," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para jemaah saat meninggalkan kendaraan bermotor selama pelaksanaan shalat Idul Adha.
Puluhan masyarakat dan pemuda lintas agama berasal dari masing-masing perwakilan rumah ibadah (gereja) St. Yohanes Pembaptis, GPIB dan GPDI yang berada di wilayah Nagari Ophir.
"Masyarakat dan pemuda lintas agama yang terlibat dalam pengamanan kendaraan bermotor dibagi menjadi dua tim, yakni tim satu di Masjid Raya Nurul Iman dan tim dua di masjid Al-Muhajirin Nagari Ophir," jelasnya.
Ketua Pemuda Karang Taruna Nagari Ophir Wisnu A. Utama menyebutkan kegiatan sosial yang dilakukan oleh masyarakat dan pemuda lintas agama di luar kegiatan keagamaan di setiap hari besar keagamaan sudah menjadi sebuah tradisi dan rutinitas di wilayah Nagari Ophir.
"Aksi sosial dalam membantu sesama di tengah hidup keberagaman mendapat respon yang sangat positif dari seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, makna Idul Adha ternyata tidak hanya tentang ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, tetapi juga mencerminkan nilai keikhlasan, pengorbanan dan solidaritas sosial antar umat.
"Momen hari raya Idul Adha ini mengajak kita semua untuk merefleksikan makna berbagi rezeki dan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan," ungkapnya.
Ia menyatakan sebagai generasi penerus, tentunya menjadi kewajiban untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para sesepuh dan orang tua sebelumnya, sehingga rasa kebersamaan, silaturahmi dan kesetiakawanan dapat terjalin dengan baik sampai seterusnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemuda lintas agama dari masing-masing perwakilan rumah ibadah (gereja) yang berada di Nagari Ophir atas partisipasinya dalam membantu pengamanan kendaraan bermotor masyarakat," sebutnya.