Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mencatat sebanyak 36,786 ton produksi padi empat bulan terakhir atau periode Januari-April 2025.
"Produksi itu dengan produktivitas 4,65 ton per hektare," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Sabtu.
Dia mengatakan pihaknya terus memberikan pendampingan kepada petani sebagai upaya meningkatkan produksi.
Selain itu juga memberikan bantuan bibit, pupuk dan alat mesin pertanian baik melalui anggaran APBD maupun provinsi dan pusat
"Sejauh ini tidak ada kendala petani dalam memperoleh pupuk. Tetapi ada sebagian daerah seperti di Kecamatan Ranah Batahan dan Talamau tanaman padi mereka dilanda banjir," katanya.
Untuk itu pihaknya memberikan sosialisasi ke petani di daerah rawan agar memperhatikan waktu tanam.
"Akhir tahun petani harus waspada karena sangat rawan banjir. Waktu banjir dari tahun ke tahun selalu terjadi akhir tahun. Ini harus menjadi perhatian," ingatnya.
Selain itu, pihaknya juga telah meluncurkan program sawah pokok murah yang bisa menghemat biaya petani namun produksi meningkat.
Sawah pokok murah bisa berproduksi mencapai 6,3 ton per hektare. Jika cara konvensional produksi hanya 4,5 ton per hektare.
Selain meningkatkan produksi padi, juga bisa menghemat petani karena pemupukan tidak ada lagi, hemat benih, efisiensi air dan mengurangi biaya lainnya.
"Jika dibandingkan dengan pola tanam konvensional maka bisa hemat 40 persen," katanya.
Adapun luas pertanian padi sawah di Pasaman Barat tahun 2024 seluas 18.009 hektare dengan produksi 88.408 ton dan provitas 4,65 ton per hektare.
Dia mengharapkan kedepannya budidaya padi sawah SPM dapat menyebar di 11 kecamatan di Pasaman Barat dan dapat meningkatkan provitas padi sawah di Pasaman Barat dengan optimalisasi dana nagari.