Pemkab: Sawah pokok murah bisa tingkatkan produksi padi Pasaman Barat

id produksi padi Pasaman Barat,Pasaman Barat, Sumatera Barat,sawah pokok murah,swasembada pangan

Pemkab: Sawah pokok murah bisa tingkatkan produksi padi Pasaman Barat

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat saat melakukan tanam perdana sawah pokok murah di Kecamatan Luhak Nan Duo beberapa waktu lalu dalam rangka mendukung swasembada pangan. ANTARA/Altas Maulana. (Sawah pokok murah)

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menyebutkan pola tanam sawah pokok murah bisa menghemat biaya petani dengan produksi meningkat dibandingkan pola tanam konvensional.

"Dari informasi kelompok yang telah melakukan sawah pokok murah menyatakan produksi bisa mencapai 6,3 ton per hektare. Jika cara konvensional produksi hanya 4,5 ton per hektare," kata Penjabat Sekretaris Daerah Pasaman Barat Doddy San Ismail yang juga sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura di Simpang Empat, Jumat.

Menurutnya selain meningkatkan produksi padi, juga bisa menghemat petani karena pemupukan tidak ada lagi, hemat benih, efisiensi air dan mengurangi biaya lainnya.

"Jika dibandingkan dengan pola tanam konvensional maka bisa hemat 40 persen," katanya.

Pihaknya telah memulai meluncurkan program sawah pokok murah ini pada kelompok tani Tirto Sari, Nagari (Desa) Mahakarya Kecamatan Luhak Nan Duo, Rabu (28/5).

Pihaknya merencanakan akan membuat percontohan di 11 kecamatan yang ada dalam rangka meningkatkan produksi padi mendukung swasembada pangan.

Dia menjelaskan tahapan dalam teknik budi daya padi pada sawah pokok murah adalah setelah panen jerami dipotong, sisa batang padi dibersihkan, jerami dikumpulkan dan disisihkan di pinggir jalan.

Lalu sawah digenangi selama dua malam, kemudian membuat bedengan 1,25 meter x 10 meter dan parit antar bedeng dengan lebar 25 centimeter dan kedalaman 15 centimeter.

Selanjutnya memberi perlakuan pada bedeng atau media tanam sesuai kebutuhan diantaranya memberi dolomit, pupuk kandang atau pupuk organik lainnya.

Siap itu menutup bedeng dengan jerami setebal 5 centimeter, petani melakukan persemaian benih selama 15 hari dan setelah itu lahan sawah pokok siap ditanami.

"Proses budidaya padi sawah pokok murah ini praktis dan murah sehingga petani dapat meminimalisir pengeluaran produksinya dan dapat mengandalkan sumber daya keluarganya sendiri," katanya.

Pihaknya menginginkan produksi padi di Pasaman Barat terus meningkat. Adapun produksi padi empat bulan terakhir atau Januari-April sebesar 36,786 ton dari target 95.823 ton selama 2025.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.