Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Wakajati Sumbar ajak anak muda waspadai disrupsi teknologi

id Hari Kebangkitan Nasional, Wakajati Sumbar ,disrupsi teknologi,padang,sumbar

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Wakajati Sumbar ajak anak muda waspadai disrupsi teknologi

Padang (ANTARA) - Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumatra Barat (Sumbar) Sugeng Hariadi, mengajak generasi muda untuk mewaspadai fenomena disrupsi teknologi pada era modern saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Sugeng usai menjadi Inspektur Upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di halaman Kantor Kejati setempat pada Selasa.

"Pada era modern saat ini salah satu tantangan yang perlu menjadi perhatian adalah disrupsi teknologi," kata Sugeng Hariadi di Padang.

Lebih lanjut ia menyebutkan disrupsi teknologi adalah perubahan fundamental dan menyeluruh yang terjadi akibat perkembangan teknologi digital.

Kehadirannya mengubah berbagai lini kehidupan masyarakat mulai dari cara hidup, cara bekerja, hubungan sosial, bahkan cara berbisnis.

"Pada satu sisi perubahan ini bernada positif karena dapat memungkinkan inovasi, pilihan produk dan layanan yang lebih beragam, serta percepatan proses bisnis," jelasnya.

Namun pada sisi lain, lanjut Sugeng, kondisi tersebut juga dapat menimbulkan berbagai tantangan seperti kesenjangan digital, keamanan serta privasi yang bisa bermuara kepada pelanggaran hukum.

"Kejati Sumbar sebagai aparat penegak hukum akan turut mengambil peran dalam mewujudkan perlindungan terhadap generasi muda di ruang digital sesuai peran dan fungsi Kejaksaan," jelasnya.

Ia mengingatkan secara khusus kepada generasi muda yang akrab dengan alat teknologi serta dunia digital, agar senantiasa bijaksana dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang tersedia.

"Manfaatkan teknologi untuk menunjang hal-hal produktif serta pemajuan diri, bukan untuk hal negatif yang hanya akan menimbulkan perselisihan, permusuhan, hingga pelanggaran hukum," jelasnya.

Sugeng yang membacakan pidato Menteri Menteri Komunikasi dan Digital RI dalam amanatnya, juga mengatakan Indonesia kini memiliki berbagai tantangan yang mesti dihadapi bersama seperti krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital.

"Bangsa Indonesia dituntut untuk tetap teguh dalam semangat kebangsaan, dan menjawab tantangan tersebut dengan inovasi dan kolaborasi," katanya.

Ia menekankan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya momentum historis memperingati lahirnya organisasi Budi Utomo pada 1908 saja.

Akan tetapi juga harus menjadi titik tolak kebangkitan kesadaran bangsa akan pentingnya persatuan, kemandirian, dan perjuangan melawan penjajah dalam bentuk apa pun.

Hal itu sesuai dengan tema yang diusung dalam Hari Kebangkitan Nasional 2025 yakni "Kebangkitan sebagai proses yang terus hidup dan relevan dalam menghadapi tantangan zaman".