Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap segala potensi bencana alam yang mengancam daerah itu.
"Sebagaimana diketahui Sumbar adalah daerah yang cukup rawan bencana, baik itu potensi megathrust dan sebagainya. Jadi semua harus tetap waspada," kata Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy di Padang, Kamis.
Dia mengatakan hal tersebut, setelah mendapat arahan langsung dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Ia mengaku secara umum telah memberikan arahan kepada seluruh jajaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, untuk serius dalam menangani segala sesuatu terkait dengan bencana.
"Bencana itu tidak bisa dianggap main-main. Poinnya tetap waspada, untuk seluruh masyarakat Sumbar bersiap dengan apapun yang terjadi dan tetap tenang," ujarnya.
Ia berharap, setiap individu dapat menghadapi potensi bencana dengan tenang, tanpa harus ada ketakutan yang berlebihan.
Pada saat bersamaan, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota akan selalu berperan aktif dalam siaga bencana dan menyiapkan langkah mitigasi.
Pihaknya juga siap melaksanakan anjuran-anjuran BNPB terkait dengan antisipasi bencana alam, mitigasi kebencanaan, dan hal-hal terkait lainnya.
Begitu pula dengan bantuan dari BNPB yang telah dipersiapkan di tingkat kabupaten dan kota, termasuk beberapa logistik peralatan untuk mitigasi bencana.
"Ke depannya kami akan terus aktif berkomunikasi dengan BNPB agar dapat melaksanakan lebih banyak kegiatan di Sumbar," ujarnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungan kerja ke Padang, mengatakan Indonesia bersama 34 negara lainnya termasuk negara dengan potensi risiko bencana terbesar di dunia.
Jika diurutkan, Indonesia menempati posisi kedua setelah Filipina dengan risiko bencana tertinggi. Di bawah Indonesia ada India, Meksiko, Kolombia, Myanmar, Mozambik, Rusia, Bangladesh, dan Cina. Selain itu, Bank Dunia mencatat 10 negara dengan paparan bencana tertinggi, yakni Cina, Meksiko, Jepang, Filipina, Indonesia, Amerika Serikat, India, Kolombia, Australia, dan Rusia.