Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama Bank Nagari mendiseminasikan tabungan pajak pegawai serta peraturan keuangan terbaru di lingkungan perguruan tinggi tertua di luar Pulau Sumatera tersebut.
"Tabungan pajak ini bersifat wajib bagi seluruh aparatur sipil negara dan pegawai tetap Universitas Andalas kecuali ada yang secara resmi mengajukan keberatan kepada Rektor," kata Wakil Rektor II Unand Hefrizal Handra di Padang, Kamis.
Tabungan tersebut bersumber dari remunerasi, honorarium atau penghasilan lain yang berasal dari penerimaan Unand setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan (PPh). Oleh karena itu, pemahaman terhadap sistem ini menjadi penting, tidak hanya bagi pegawai namun juga bagi para pengelola keuangan di lingkungan kampus.
Hefrizal mengatakan saat ini perguruan tinggi itu menggunakan aplikasi Sistem Administrasi Keuangan dan Umum atau Saku sebagai bagian dari transformasi digital dalam pengelolaan keuangan dan aset universitas.
"Kami berharap sosialisasi ini tidak hanya memperkuat sinergi antara Universitas Andalas dengan Bank Nagari, tetapi juga memberikan pemahaman menyeluruh bagi para pimpinan unit kerja dan pengelola keuangan," ujar dia.
Sosialisasi tersebut membuka ruang diskusi kedua belah pihak khususnya terkait implementasi sistem baru serta kendala yang mungkin dihadapi di lapangan. Unand dan Bank Nagari berharap pengambil kebijakan dapat memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan yang semakin transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra mengatakan bank milik Pemerintah Provinsi Sumbar tersebut berkomitmen terus bertransformasi ke arah digital. Termasuk mendukung institusi pendidikan seperti kampus dari sisi keuangan maupun teknologi.
"Bank Nagari akan terus memberikan dukungan strategis bagi Universitas Andalas salah satunya melalui sponsorship untuk pengembangan aplikasi sistem informasi keuangan sebesar Rp225.829.500," sebut dia.
Ke depannya, sambung dia, Bank Nagari akan menghadirkan layanan digital terintegrasi tanpa kertas atau paperless, terutama untuk mendukung kebutuhan mahasiswa. Langkah ini selaras dengan upaya penyelamatan lingkungan terutama mengurangi ketergantungan terhadap kertas yang bahan bakunya berasal dari pohon.
