ASEAN Desak Tindakan Lebih Besar Guna Tangani Penyakit Tak Menular

id ASEAN Desak Tindakan Lebih Besar Guna Tangani Penyakit Tak Menular

Bandar Seri Begawan, (Antara/Xinhua-OANA) - Pemimpin Asia Tenggara sepakat mengenai keperluan mendesak bagi tindakan lebih lanjut untuk menangani penyakit tidak menular di wilayah tersebut dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Ke-23 ASEAN di Bandar Seri Begawan, Rabu. Satu deklarasi yang disahkan dalam pertemuan puncak yang dipimpin oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah mengatakan penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes dan penyakit pernafasan kronis menjadi penyebab utama kematian di negara anggota ASEAN. "Genegasi muda di negara anggota yang berpenghasilan rendah dan menengah kian terpengaruh oleh kematian dini akibat penyakit tak menular, yang mengakibatkan hilangnya produktivitas dan menimbulkan konsekuensi ekonomi serta sosial," kata deklarasi tersebut. Para pemimpin tersebut "sepakat mengenai keperluan mendesak untuk meningkatkan tindakan guna mengurangi faktor resiko, dengan memperhitungkan campur tangan hemat biaya yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia", katanya. Para pemimpin itu meminta menteri yang bertanggung-jawab di bidang kesehatan, makanan dan perdagangan untuk "bekerjasama dengan pemegang saham lain, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, untuk mencapai pemahaman bersama tentang pilihan makanan yang lebih sehat", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Mereka juga menyerukan diperkuatnya sistem kesehatan yang melibatkan prinsip cakupan kesehatan universal guna meningkatkan penanganan dini dan mengatasi komplikasi. Menurut deklarasi itu, yang berjudul "Deklarasi Bandar Seri Begawan mengenai Penyakit Tak Menular di ASEAN", menteri kesehatan negara anggota blok tersebut telah diberi tugas untuk melakukan upaya lebih besar guna mencapai serangkaian sembilan sasaran sukarela, untuk mencegah dan memantau penyakit tak menular paling lambat pada 2025. Sasaran itu disahkan selama Sidang Majelis Umum Kesehatan Dunia di Jenewa pada awal tahun ini. Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, dengan tema "Rakyat Kami, Masa Depan Kami Bersama", para pemimpin ASEAN juga menegaskan komitmen mereka untuk menjamin bahwa pengurangan beban penyakit tak menular dan dicapainya cakupan kesehatan universal "ditampilkan secara mencolok" di dalam agenda pembangunan pasca-2015 blok itu. ASEAN, yang didirikan pada 1967, terdiri atas Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, Laos Myanmar dan Vietnam. Pertemuan Tingkat Tinggi Ke-23 ASEAN diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, 8 hingga 10 Oktober 2013. (*/jno)