Rakyat Miskin Desak Pimpinan PLN Riau Mundur

id Rakyat Miskin Desak Pimpinan PLN Riau Mundur

Pekanbaru, (Antara) - Massa mengatasnamakan rakyat miskin menggelar aksi unjuk rasa terkait krisis listrik dan mendesak pimpinan Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mundur dari jabatannya. Hasil pantauan, Senin siang, aksi unjuk rasa di gelar massa yang tergabung dalam sejumlah organisasi mahasiswa dan Serikat Rakyat Miskin Riau (SRMR) di halaman Kantor PLN WRKR di Pekanbaru. Massa yang tergabung dalam dalam orasinya menggunakan alat pengeras suara berulang menyuarakan desakan terhadap manajemen PLN Riau agar segera mengatasi krisis listrik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. "Kami tidak butuh lagi janji-janji manis dari PLN atau GM (General Manager) PLN," katanya. Aksi massa yang terdiri dari puluhan ibu rumah tangga dan kalangan aktivis mahasiswa serta organisasi masyarakat mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Demosntrasi terkait krisis listrik Riau ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya juga telah dilakukan aksi-aksi terkait tuntutan yang sama. Krisis kelistrikan di Riau telah berulang kali terjadi di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau hingga membuat perekonomian di berbagai daerah ini menjadi terancam. GM PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan menjelaskan, krisis listrik yang terjadi diakibatkan sejumlah kendala. Beberapa diantaranya akibat debit air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang berkapasitas 114 Mega Watt mengalami kekeringan. Hal itu yang kemudian menyebabkan suplai energi menjadi tidak maksimal terlebih dapat beban puncak di malam hari. Penyebab lainnya menurut dia adalah gangguan pada sistem pengkait listrik lainnya, sementara beban puncak terus meningkat setiap tahunnya. Namun atas berbagai alasan itu, massa demonstran tetap tidak menerimanya dan terus mendesak GM PLN WRKR untuk mundur dari jabatannya. Aksi ini masih berlangsung dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. (*/jno)