Puluhan akademisi di Sumbar ikuti lokakarya penyusunan paten dari Kanwil Kemenkumham

id Kemenkumham Sumbar

Puluhan akademisi di Sumbar ikuti lokakarya penyusunan paten dari Kanwil Kemenkumham

Padang (ANTARA) - Puluhan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Sumatra Barat (Sumbar) mengikuti lokakarya Penyusunan Drafting Paten yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatra Barat (Sumbar) di Padang pada 23 dan 24 Juli.

Dalam kegiatan tersebut para akademisi diberikan materi langsung oleh narasumber yang dihadirkan Kemenkumham Sumbar yaitu Ir Azhar selaku Pemeriksa Paten Utama dari Ditjen KI Kemenkumham RI.

"Kegiatan workshop (lokakarya) adalah upaya Kemenkumham Sumbar mendorong terlindunginya potensi invensi atau temuan yang dihasilkan peneliti atau dosen di Sumbar," kata Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kemenkumham Sumbar Ruliana P Harsiwi saat membacakan sambutan Kakanwil Amrizal.

Ia mengatakan paten merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem kekayaan intelektual yang memberikan perlindungan hukum bagi penemuan-penemuan baru serta inovatif.

Melalui paten, katanya, maka penemuan akan dilindungi dari penggunaan tanpa izin sehingga mendorong semangat inovasi dan kreativitas secara berkelanjutan.

Ruliana mengatakan perlindungan paten akan menghadirkan jaminan keamanan kepada para inventor dan peneliti untuk terus berinovasi.

Ia mengatakan lewat lokakarya yang didampingi langsung oleh ahlinya maka puluhan akademisi dapat memperoleh pengetahuan serta pemahaman bagaimana menyusun dokumen paten yang baik dan benar.

Kemenkumham Sumbar ingin selepas lokakarya para peserta dapat meningkatkan kompetensinya dalam menyusun draft paten yang memenuhi standar nasional dan internasional agar mempercepat proses pendaftaran paten di Sumbar.

Ruliana yang merupakan mantan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Maluku juga menyampaikan dalam tiga tahun terakhir universitas Andalas (Unand) merupakan perguruan tinggi yang telah mendapatkan penghargaan permohonan paten terbanyak.

Dengan jumlah paten tercatat pada tahun 2023 sebanyak 542 Paten, prestasi itu tidak lepas dari kerja sama yang baik antara Kemenkumham dengan Universitas Andalas.

Ia menekankan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait pendaftaran paten, yakni kualitas dokumen paten karena sangat menentukan diterima atau tidaknya permohonan paten.

Oleh karenanya penting bagi inventor atau dosen untuk memahami aspek-aspek teknis dan hukum yang terkait dengan penyusunan dokumen paten.

Inovasi tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, baik itu peneliti, pelaku usaha, akademisi, maupun pemerintah.

Mari kita manfaatkan kegiatan ini sebagai ajang untuk memperkuat jaringan dan kerja sama kita.

Komersialisasi dan hilirisasi paten juga menjadi hal penting dan menjadi suatu keharusan sehingga paten yang telah ditemukan mendapatkan manfaat ekonomi yang menjadi stimulus bagi para inventor untuk dapat terus berinovasi dan berkarya.

Pada bagian lain, kegiatan lokakarya diawali dengan penyampaian materi oleh Azhar yang dipandu oleh Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Muhammad Farhan.

Peserta merupakan akademisi dari perguruan tinggi UNP, Baiturrahmah, Fort de Kock Bukittinggi, Universitas Prima Nusantara Bukittinggi, Universitas Matamedia, Politeknik Negeri Padang, Poltekkes Kemenkes Padang, dan Universitas Perintis Indonesia Padang.

Setelah penyampaian materi para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Kegiatan akan dilanjutkan kembali pada Rabu (24/7).