Jokowi: Mobil Lokal Tidak Maju karena LCGC

id Jokowi: Mobil Lokal Tidak Maju karena LCGC

Jokowi: Mobil Lokal Tidak Maju karena LCGC

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan industri mobil lokal tidak akan maju karena adanya kebijakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). "Khan dulu kita sudah merintis industri mobil lokal selama 5 tahun, jelek diperbaiki prototipenya sampai bagus, kemudian uji emisi gagal, balik lagi terus diperbaiki, dan diuji emisi lagi kemudian dapat uji emisinya. Lalu juga sudah disiapkan PT-nya," ujar Joko Widodo saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin. Menurut dia, pemerintah pusat masih kurang memberikan dorongan terhadap rintisan industri lokal terutama otomotif. Akibatnya pabrikan luar terus mendominasi. "Sebuah usaha perintisan seperti itu kalau tidak diberi injeksi atau perhatian yah sulit," ujar dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengharapkan pemerintah pusat tidak menghambat laju perekonomian yang tengah meningkat dengan memasarkan mobil di Indonesia. Khususnya, kata da, tingkat perekonomian pada masyarakat pedesaan. Hadirnya kebijakan mobil murah ini, dikhawatirkan hanya akan membuat masyarakat menjadi konsumtif di tingkatan perekonomian regional. "Saya mencoba menjaring aspirasi. Yang dibutuhkan itu desa-desa diberikan infrastruktur yang untuk meningkatkan perekonomian, seperti jalan. Kebutuhan itu real di lapangan dan sangat dibutuhkan. Hadirnya mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif," kata Taufik Kurniawan, di Jakarta, Minggu (22/9). Menurut Taufik, pada masyarakat pedesaan pengadaan jalan raya lebih dibutuhkan ketimbang dengan mobil murah. Selain itu, ujarnya, pemerintah seharusnya memprioritaskan terlebih dahulu ketahanan dan harga pangan untuk mudah dijangkau oleh masyarakat ketimbang memberikan masyarakat mobil murah yang sebenarnya tidak memiliki urgensi yang mendesak. "Saya melihat pemerintah jangan dulu memprioritaskan soal mobil murah, tapi sembako murah dan utamanya untuk memperlancar laju ekonomi. Tapi ini kan memberikan persepsi peningkatan kebutuhan konsumtif saja. Perbaikan jalan lebih penting, sembako lebih penting," jelasnya. Taufik mengatakan, dalam aspek peningkatan ekonomi, kebijakan mobil murah jangan sampai tumpang tindih dengan kebijakan lain lintas sektoral seperti pengentasan kemacetan dan kepadatan lalu lintas juga dalam rangka peningkatan perekonomian. (*/jno)