Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh matangkan persiapan dalam aksi serentak pencegahan Stunting yang akan berlangsung di bulan Juni 2024 se-Indonesia.
Persiapan menghadapi aksi serentak inipun dilaksanakan dengan digelar rapat koordinasi (Rakor) bersama kepala Puskesmas se-Kota Payakumbuh, Camat, satgas Stunting dan OPD teknis di aula pertemuan Ampangan lantai II kantor Wali Kota Payakumbuh, Sabtu 1 juni 2024.
Aksi serentak yang bertujuan agar terlaksananya gerakan intervensi serentak pencegahan Stunting di Posyandu, Rakor dipimpin Asisten I Wali Kota Payakumbuh bidang Pemerintahan dan Kesra Dafrul Pasi dan didampingi kepala Dinas Kesehatan, Wawan Sofiandi selaku leading sektor bersama kepala Bappeda, Yasrizal.
“Karna ini aksi serentak se-nasional, maka kegiatan akan tersinkronisasi mulai dari pemerintah pusat, Provinsi dan daerah. Sehingga muara aksi ini nantinya akan berada di Puskesmas setiap daerah se-Indonesia,” kata Dafrul.
Agar Stunting dapat dicegah, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah balita stunting sehingga tidak lahir stunting-stunting baru. Salah satu kegiatan yang sangat strategis yang akan dilakukan adalah Intervensi Serentak pencegahan Stunting.
Diungkapkan, secara khusus tujuan kegiatan intervensi serentak penanganan stunting yakni untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu dan mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.
Dafrul menyampaikan jika terdapat dua tujuan dari Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024. Pertama, memastikan penurunan stunting di Indonesia mencapai target 14 persen, dengan akselerasi jangka pendek karena di bulan Oktober itu adalah 14 persen, padahal hasil SKI 21,5 persen, berarti untuk mampu menuju kesana kita harus menurunkan 7,5 persen pertahun.
Kemudian yang kedua adalah mengakurasi angka stunting di Indonesia yang sebelumnya diukur berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Pengukuran ulang tersebut perlu dilakukan lantaran usul dari sejumlah Kepala Daerah karena adanya perbedaan data antara data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan SKI.
Dalam mendukung aksi serentak se-nasional pencegahan Stunting, Dafrul katakan bahwa kota Payakumbuh saat ini telah memiliki sebanyak 171 Posyandu yang tersebar di semua kelurahan, dan di bulan Juni ini semua Posyandu telah siap untuk mensukseskan aksi serentak se-nasional ini,” ungkap Daf sapaan akrabnya.
Setelah dibuka Asisten I Wali Kota itu, Rakor berlanjut dengan mensinkronkan rencana kerja bersama seluruh peserta yang hadir untuk mensukseskan aksi serentak nasional pencegahan Stunting.
Berita Terkait
Gubernur: Budidaya padi sistem MTOT sangat menguntungkan petani
Jumat, 20 September 2024 20:00 Wib
Disperindag Sumbar bina 1.312 pelaku usaha baru agar "naik kelas"
Jumat, 20 September 2024 20:00 Wib
Polda Sumbar dapat karangan bunga usai ungkapan kasus pembunuhan
Jumat, 20 September 2024 19:51 Wib
KPU Pasaman Barat-Sumbar tetapkan 311.171 pemilih di DPT Pilkada 2024
Jumat, 20 September 2024 15:11 Wib
BNN gagalkan peredaran narkoba jaringan Malaysia
Jumat, 20 September 2024 13:55 Wib
Lomba desain busana berkelanjutan di Malang
Jumat, 20 September 2024 13:49 Wib
Pantai Kampa Desa Dete Tomia Timur
Jumat, 20 September 2024 13:47 Wib
Dumai dilanda banjir akibat puncak pasang air laut
Jumat, 20 September 2024 13:37 Wib